Langkah Kongkrit, Bupati Muba Siapkan 10 Ribu Masker untuk Masyarakat


Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin saat mengunjungi salah satu penjahit masker di Muba.Pemkab Muba

AKTUALITAS.ID – Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin melakukan langkah kongkrit untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19) di wilayahnya. Salah satu langkah yang dilakukannya adalah menyiapkan 10 ribu masker yang akan diberikan kepada masyarakat Muba secara gratis.

Untuk membuat 10 ribu masker berbahan kain tersebut, Dodi berkolabori dengan para penjahit di Muba yang difasilitasi oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Muba bersama Dekranasda Muba . melalui Program Gerakan Masker Muba.

“Alasannya, masker medis makin langka dan harganya juga mahal kalaupun ada di pasaran. Penjahit lokal ini sengaja dilibatkan di tengah wabah Covid-19. Gerakan ini memiliki beberapa tujuan yaitu menyediakan masker kain untuk mencegah menyebarnya percikan liur atau biasa disebut droplets sekaligus melakukan pemberdayaan para penjahit yang kini kesulitan mencari nafkah akibat pesanan jahitan menurun drastis dampak dari wabah corona ini,” jelasnya kepada wartawan, Senin (6/4/2020).

Dodi yang juga ketua KADIN Sumsel ini menjelaskan, masker-masker yang sekarang ini digunakan merupakan masker medis untuk melindungi yang sakit dan para tenaga medis, yang dapat membentengi diri hingga tidak akan penyebabkan penularan.

“Nah yang tidak ada gejala sakit, yang kondisinya sehat kita himbau dengan Gerakan Masker Muba. Mereka dihimbau tidak mencari dan membeli masker medis, masker tersebut sangat mahal dan lebih dibutuhkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas. Masker medis ini sekali pakai langsung buang. Makanya bagi yang sehat saya gerakkan memakai masker kain yang bisa dicuci sehingga bisa dipakai berkali- kali. Sekaligus kita berdayakan UMKM khususnya para penjahit di Sekayu untuk memproduksi masker kain ini, agar membantu sumber pendapatannya,” bebernya.

Dodi sadar wabah virus corona juga berdampak pada pendapatan pedagang kecil, sektor informal termasuk penjahit. “Langkah ini sekalian membantu sosial ekonomi para penjahit. Kita rinci, pembuat masker kain mendapat Rp3.500 per masker untuk ongkos kerja. Ke depan bila memungkinkan ongkosnya kita naikkan menjadi Rp5.000 untuk 1 masker. Ini bisa dipakai berkali-kali,” terangnya.

Dodi mengatakan, tidak ada jaminan orang yang merasa sehat berarti tidak membawa virus. Oleh karena itu sebaiknya siapapun yang merasa sehat tetap memakai masker kain saat keluar rumah. Selain itu dirinya juga menyakini Gerakan Masker Muba dapat membantu memutus penyebaran virus corona.

“Bahwasanya beberapa waktu lalu, muncul pendapat jika yang sehat tidak perlu memakai masker. Namun seiring informasi yang lebih maju, sekarang orang yang terpapar virus pun terkadang tidak merasakan gejala sakit apapun. Tentu ini bisa sukses jika semua orang melakukan hal yang sama. inilah yang mendasari Gerakan Masker Muba. Hanya jika kita semua bersama-sama melakukannya maka usaha menyetop penyebaran virus ini bisa berhasil,” harapnya.

Dikesempatan laiin, Ketua Dekranasda Muba, Thia Yufada menyebutkan, akan berperan maksimal untuk gerakan masker Muba. “Ini langkah konkrit dan gerakan nyata untuk meminimalisir serta mencegah penularan covid-19,” kata Thia.

Wanita Inspiratif Sumsel ini menambahkan gerakan masker Muba ini juga dapat meringankan beban UMKM khususnya penjahit di Muba yang saat ini terdampak akibat wabah covid-19. “Semoga gerakan masker Muba ini bermanfaat untuk warga Muba, serta warga Muba terhindar dari wabah Covid-19,” harapnya.

Plt Kadisdagperin, Azizah mengatakan, saat ini sudah ada puluhan penjahit yang mendapat order 1o ribu masker tahap pertama.

“Tahap pertama 10 ribu buah akan dibagikan gratis untuk masyarakat Muba. Masker kain digunakan bagi masyarakat yang sehat, tujuannya untuk back-up kelangkaan masker medis,” urainya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>