Kasus Corona Melonjak di Bogor, Bima Arya: Para Pasien Dilarang Isolasi Mandiri


Wali Kota Bogor,Bima Arya (Istimewa)

AKTUALITAS.ID – Wali Kota Bogor Bima Arya mengumumkan terjadi penambahan 16 kasus baru positif corona di kota itu yang merupakan lonjakan kasus tertinggi selama wabah pandemi Covid-19.

Pemerintah Kota Bogor, katanya, awalnya mulai optimistis bahwa pandemi Covid-19 di kota itu segera berakhir setelah selama delapan hari, 24-31 Mei, tidak ada penambahan kasus baru. Kemudian bertambah dua, disusul dua lagi di hari berikutnya, dan akhirnya bertambah 16 orang pada 10 Juni.

“Ini merupakan angka tertinggi selama wabah pandemi Covid-19 di Kota Bogor. Kami sejak semalam melakukan kajian membedah 16 kasus ini untuk mengetahui penyebab utama terjadinya lonjakan ini,” katanya dalam konferensi pers di kantornya.

Disimpulkan bahwa sebagian besar dari penambahan kasus positif terpapar di tiga rumah sakit: ada tenaga medis, pasien berobat jalan di rumah sakit itu kemudian terpapar.

Bima telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk mengaudit seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Bogor, tidak saja rumah sakit rujukan Covid-19, tapi juga rumah sakit yang lain agar dipastikan menerapkan protokol kesehatan yang memadai. “Jangan sampai menjadi tempat penularan Covid-19,” ujarnya.

Selain rumah sakit, katanya, penularan juga terjadi dari luar Kota Bogor. Pemerintah masih menelusuri dan melacaknya hingga kini.

Bima juga menyebut ada kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bogor yang kemudian juga menulari keluarganya. “Kami telah melakukan langkah-langkah cepat, memastikan surveilans bekerja, mendata semua ODP, PDP. Semua yang masuk kategori ODP segera diminta untuk menjalani isolasi 14 hari dan tidak dibolehkan masuk kerja dan diawasi secara ketat oleh RW Siaga,” katanya.

Memudahkan pengawasan

Menurut data per 10 Juni, ada 59 kasus positif Covid-19 yang masih dirawat, yang terdiri dari 21 orang dirawat di rumah sakit dan 38 orang isolasi mandiri. “Pemkot Bogor memutuskan agar seluruh kasus positif diarahkan untuk tidak isolasi mandiri, tetapi dirawat di RSUD Kota Bogor, agar lebih mudah dilakukan pengawasan.”

“Isolasi mandiri dikhawatirkan tidak terpantau dengan maksimal. Insyaallah di RSUD tempatnya masih memadai, sangat siap dan kapasitasnya cukup,” katanya.

Situasi itu semestinya membuat masyarakat harus lebih waspada dan lebih disiplin. Walau sudahme landai, masih memungkinkan ada lonjakan apabila warga tidak waspada atau siaga.

“Obat Covid itu hanya tiga: pemakaian masker, jaga jarak, dan ketiga cuci tangan. Disiplin kita adalah vaksin kita. Vaksin kita adalah disiplin kita. Jadi ke depan, protokol kesehatan akan terus dipastikan agar bisa diberlakukan dan diterapkan di Kota Bogor,” ujarnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>