Dampak Corona, Muhammadiyah Sarankan Sedekah daripada Kurban Idul Adha


AKTUALITAS.ID – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyarankan umat Islam lebih mengutamakan sedekah berupa uang ketimbang berkurban dengan menyembelih hewan pada hari raya Iduladha tahun ini sebagai dampak pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 menimbulkan masalah sosial ekonomi dan meningkatnya jumlah duafa (warga yang lemah ekonomi),” kata pendakwah dan tokoh Muhammadiyah Agung Danarto membacakan isi Surat Edaran di Gedung Pusat Muhammadiyah, Yogyakarta, Rabu (24/6/2020).

“Karena itu sangat disarankan agar umat Islam yang mampu untuk lebih mengutamakan bersedekah berupa uang daripada menyembelih hewan kurban,” lanjutnya.

Surat edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu bernomor 06/EDR/I.0/E/2020 Tentang Tuntunan Ibadah Puasa Arafah, Idul Adha, Kurban, dan Protokol Ibadah Kurban pada Masa Pandemi Covid-19.

Terlebih, lanjutnya, hukum ibadah kurban tidak wajib, namun sunnah muakadah bagi muslim yang telah memiliki kemampuan.

Bagi umat Islam yang mampu berkurban dan sedekah sekaligus, Agung menganjurkan untuk melakukan keduanya.

“Membantu duafa maupun berkurban keduanya mendapatkan pahala, namun berdasarkan beberapa dalil memberi sesuatu yang lebih besar manfaatnya untuk kemaslahatan adalah yang diutamakan,” kata dia.

Meski demikian, Muuhammadiyah tetap memberikan sejumlah panduan bagi warga yang tetap ingin melakukan penyembelihan hewan kurban.

Salah satunya, kata Agung, warga sebaiknya berkurban dengan cara memberikan uang kurban kepada lembaga zakat nasional, dalam hal ini bisa diberikan ke Lazisme yang didirikan Muhammadiyah.

Uang kurban itu akan disalurkan Lazisme kepada masyarakat yang sangat membutuhkan di daerah tertinggal, terpencil dan tertular. Atau, uang itu bisa dikonversi menjadi daging kemasan (kornet).

Alternatif lain adalah dengan melakukan penyembelihan hewan kurban di rumah pemotongan hewan (RPH) agar sesuai syariat dan higienis. Jika melakukan penyembelihan di luar RPH, jumlah yang disembelih hendaknya dibatasi.

“Tidak terlalu banyak. Untuk menghindari kemubaziran dan distribusi yang merata, disembelih oleh tenaga profesional, mengurangi kerumunan massa, dan pemenuhan protokol kesehatan yang ketat sehingga dapat menjamin keamanan dan keselamatan bersama,” kata Agung.

Pembagian daging kurban juga sebaiknya tidak mengumpulkan kerumunan tetapi dibagikan dengan cara diantar langsung oleh panitia ke rumah masing-masing.

“Dan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan Covid,” kata dia.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>