Bentrok Dengan Polisi di Serang, 5 Mahasiswa Ditangkap


Bentrok Mahasiswa dengan Polisi di Kampus UIN Banten

AKTUALITAS.ID – Bentrok antara polisi dengan massa mahasiswa berlangsung selama empat jam di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten, Kota Serang, Selasa (6/10/2020). Sedikitnya lima orang ditangkap polisi dalam demonstrasi menolak penetapan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja.

Bentrok mulai pecah sekitar pukul 19.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 23.00 WIB. Sementara demonstrasi tersebut mulai digelar pada pukul 15.00 WIB.

Berulang kali pihak kepolisian menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air ke arah mahasiswa di dalam kampus UIN SMH Banten. Sementara kubu mahasiswa membalasnya dengan lemparan batu dan kayu ke barisan polisi.

Sejumlah orang menjadi korban luka akibat bentrokan itu, baik dari pihak kepolisian maupun mahasiswa.

Polda Banten juga meminta bantuan dari Wakil Rektor UIN SMH Banten, Ilzamudin Ma’mur, namun tak berhasil meredam aksi. Dialog sempat dilakukan antara mahasiswa dengan kepolisian.

Mahasiswa meminta polisi membebaskan teman-temannya yang ditangkap dan berjanji akan menghentikan aksinya. Namun Polda Banten enggan memenuhi tuntutan itu dan terus menghujani mahasiswa dengan tembakan gas air mata.
Lihat juga: Ribuan Buruh Perempuan Blokir Akses Jalan Menuju Tangerang

“Kita dari Polda Banten menggandeng wakil rektor UIN SMH Banten untuk meredam aksi mahasiswa dan memberikan imbauan kepada adik-adik mahasiswa,” kata Kapolda Banten, Irjen Pol Fiandar, di sela-sela memimpin penjagaan demonstrasi di depan kampus UIN SMH Banten.

Sekitar pukul 23.00 WIB, mahasiswa sempat keluar kampus dan menyerang balik polisi dengan lemparan batu maupun kayu. Namun pihak kepolisian kembali menyerang mahasiswa dengan water canon dan tembakan gas air mata.

Massa mahasiswa lari kocar-kacir. Beberapa orang ditangkap oleh petugas kepolisian dan dibawa ke pos polisi.

Polda Banten menyebut aksi mahasiswa itu sudah disusupi kelompok yang tidak bertanggung jawab, sehingga menjadi ricuh.

“Ini aksi mahasiswa yang disusupi, kita dalami link-nya ke mana, motivasinya seperti apa. Ada lima yang ditangkap, ada pedagang, ada pelajar SMA. Perlu kita dalami lagi. Hampir 600 ratusan personel yang kita turunkan. Terakhir kita bubarkan paksa. Yang pasti mereka melakukan perlawanan terhadap polisi yang bertugas,” katanya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>