Puluhan Napi dan Sipir di Lapas Kendari Positif Covid-19


AKTUALITAS.ID – Sebanyak 13 narapidana dan 13 orang sipir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kendari terinfeksi virus corona. Satu dari 13 napi ini dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Lapas Klas IIA Kendari Abdul Samad menyatakan satu narapidana meninggal pada Rabu (7/10/2020).

“Jadi itu, waktu rapid test non-reaktif. Karena non-reaktif tidak dilakukan swab,” kata Abdul Samad dihubungi CNNIndonesia.com.

Kabar meninggalnya narapidana ini turut dibenarkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra. Pasien jenis kelamin laki-laki berusia 61 tahun ini meninggal pada pukul 01.00 dini hari.

“Jenazah tiba di rumah sakit pagi diswab TCM (tes cepat molekuer), positif,” kata Rabiul Awal.

Menurut Abdul Samad, narapidana yang meninggal ini sudah berbulan-bulan dirawat di klinik lapas akibat penyakit depresi berat. Saat ini, jenazah sudah diserahkan ke keluarga.

“Jadi beliau ini sakit memang dan depresi berat,” imbuhnya.

Sebelum mewabah kasus Covid-19, pihaknya melakukan rapid test masal di Lapas Klas IIA Kendari karena banyaknya petugas sipir dan warga binaan yang mengeluhkan hilangnya penciuman.

Dari hasil rapid pada 17 September 2020, dari 106 sipir, sebanyak sembilan orang reaktif dan ditindaklanjuti dengan swab.

“Hasilnya ada sembilan orang yang positif dan dikarantina di RSUD Kota Kendari,” jelas Samad.

Setelah ada sipir yang positif Covid-19, pihak lapas melakukan kembali rapid test masal kepada seluruh narapidana pada 28 September 2020. Dari 421 orang warga binaan, sebanyak 111 orang dinyatakan reaktif Covid-19.

“Jadi, yang reaktif ini kita langsung pisahkan bloknya dengan yang tidak reaktif,” jelasnya.

Dari 115 sampel swab narapidana maupun sipir, baru 26 yang diketahui hasilnya. Sebanyak 12 orang dari narapidana dan 4 orang dinyatakan positif, sementara sisanya dinyatakan negatif corona.

“Jadi, 12 napi ini sudah diisolasi di ruang khusus di eks SMA Angkasa. Di sana ada juga sipir yang turut diisolasi,” jelasnya.

Samad menyebut narapidana yang positif dan menjalani karantina di eks SMA Angkasa tetap mendapatkan pengawasan ketat dari sipir selama 24 jam. Para narapidana ditempatkan di blok khusus di gedung isolasi tersebut.

Ia menuturkan, pihaknya tidak mengetahui sumber penularan kasus corona di Lapas Kendari. Pihaknya telah melakukan sterilisasi lapas dengan cara disemprot cairan disinfektan.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal menyebut uji sampel swab terbilang lambat karena dua alat PCR milik Pemprov Sultra tidak bisa berfungsi dengan baik. Saat ini, ribuan sampel swab di Sultra dikirim di Laboratorium Makassar.

“Microcentrifuse-nya ada kerusakan, sehingga tidak bisa ekstraksi,” kata Rabiul Awal.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>