Pimpin Sertijab Dirjen Rehsos: Pengembangan SDM Jadi Prioritas


DIRJEN, REHABILITASI, KEMENSOS,
Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat memimpin acara serah-terima jabatan (sertijab) Pejabat Struktural Eselon 3 dan 4 di lingkungan Ditjen Rehsos di Ruang VIP Gedung Aneka Bhakti Jakarta, Rabu (11/11/2020).

AKTUALITAS.ID – Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat memimpin acara serah-terima jabatan (sertijab) Pejabat Struktural Eselon 3 dan 4 di lingkungan Ditjen Rehsos di Ruang VIP Gedung Aneka Bhakti Jakarta, Rabu (11/11/2020) lalu.

Sesuai dengan arahan Menteri Sosial, Juliari P Batubara proses promosi dan mutasi jabatan struktural di lingkungan Kementerian Sosial RI memegang teguh pada asas kepatuhan dan kepatutan.

“Promosi dan mutasi tidak bisa lepas dari aturan-aturan kepegawaian yang harus dipenuhi dan sudah diarahkan oleh Kemenpan RB dan BKN, ” ujar Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat dalam keterangannya yang diterima Aktualitas.id, Kamis (12/11/2020)

Menueurtnya, apa yang diarahan oleh Mensos merupakan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan menjadi prioritas di lingkungan Ditjen rektorat Jenderal Rehabilitasi Sosial (Ditjen Rehsos), Kemensos RI.

“Untuk pengembangan SDM diperlukan dukungan Biro Organisasi dan Kepegawaian (Orpeg) dan jajaran pimpinan Ditjen Rehsos harus memastikan pegawai yang menempati jabatan tertentu memenuhi kualifikasi dan kompetensi, ” tandas Harry.

Selain itu, Ditjen Rehsos akan menata ulang ASN secara keseluruhan dan saat ini tengah berjalan transformasi dari sistem kepangkatan dan sistem jabatan struktural berubah ke arah sistem grading.

“Kualifikasi jabatan harus sesuai job grade yang ada dan betul-betul akan diperhitungkan berdasarkan kompetensi dan dalam proses transformasi perlu penyesuaian yang cepat, ” harap Harry.

Sedangkan, kompetensi akan disesuaikan dengan persyaratan untuk jabatan tertentu dan instrumen ujian kompetensi masih menjadi alat ukur yang relevan serta bisa diandalkan secara obyektif.

“Saat ada ASN pensiun dan posisi bergeser dengan dua pilihan menjadi fungsional atau mengundurkan diri karena alasan tertentu, sehingga pengisian jabatan merujuk standar kompetensi dan pimpinan satker diminta mengarahkan para staf agar mempersiapkan diri mengikuti uji kompetensi, ” ungkap Harry.

Dengan adanya pergeseran dari struktural ke fungsional menunjukkan akan masuk ke area job grading, sehingga ke depan orientasi untuk jabatan struktural hanya pada jabatan -jabatan tertentu.

Dalam jabatan fungsional banyak kesempatan untuk menata karier dan lebih mandiri, terstruktur dan betul-betul kompetency based dan diharapkan pegawai Rehsos mampu bekerja keras, dedikatif, integritas dan produktif.

“Suatu saat saya berharap di Rehsos banyak laporan dari Biro Orpeg karena ada peningkatan proporsi pegawai setiap 2 tahun yang disertai meningkatnya grade jabatan,” harap Harry.

Hal yang istimewa dari acara sertijab tersebut yaitu Ditjen Rehsos memberikan kesempatan kepada Dani Pramujito seorang ASN penyandang disabilitas fisik, folio kaki dari umur setahun mengemban amanah sebagai pejabat Eselon 4 di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD) Cibinong.

Ia mendapatkan promosi jabatan sebagai Kepala Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial di BBRVPD Cibinong. Pada 2009 Dani penerima manfaat layanan di BBRVPD Cibinong dan dengan semangat akhirnya lulus S1.

“Saat saya mendaftar CPNS dengan mencoba di beberapa kementerian, termasuk di Kemensos dan alhamdullilah diterima selanjutnya ditempatkan di BBRVPD Cibinong, ” ungkap Dani.

Kemudian, Dani mendapatkan beasiswa S2 di Universitas Indonesia dengan konsentrasi Akuntansi dan lulus pada 2017 dan pada awal November ini mendapatkan amanah sebagai Kepala Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial.

Pada jabatan baru Dani berjanji akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan berupaya memajukan vokasional, terutama memberi motivasi kepada sesama penyandang disabilitas agar tidak minder dan merasa putus asa.

“Penyandang disabilitas bisa mandiri dan maju asal diberikan kesempatan dan memiliki kemauan keras dan soal kemampuan bisa diasah. Buang perasaan disabilitas itu beda dan tidak bisa apa-apa serta harus berani berubah sebab yang bisa merubah adalah diri kita sendiri, ” tegas Dani.

Kepala BBRVPD Cibinong, Manggana Lubis menjelaskan selalu ada kesempatan bagi siapapun, termasuk bagi penyandang disabilitas untuk menjadi pejabat.

“Namun yang terpenting membekali diri berupa kompetensi mumpuni didukung semangat juang tinggi serta memiliki visi yang luar biasa, ” pungkas Manggana Lubis.[*]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>