Jika Merapi Erupsi, BNPB Waspadai Banjir Lahar Dingin


Ilustrasi

AKTUALITAS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mewaspadai potensi banjir lahar dingin apabila Gunung Merapi mengalami erupsi dalam waktu dekat. Banjir lahar dingin pernah terjadi pada erupsi 2010 silam.

“(Banjir) lahar hujan memang menjadi sesuatu yang kami perhitungkan tahun ini,” kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan dalam konferensi pers virtual, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Jumat (13/11/2020).

Lilik menyatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah memberikan peringatan terjadinya La Lina yang meningkatkan volume curah hujan hingga 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kemungkinan itu terjadi pada bulan Desember 2020-Februari 2021 sehingga di bulan-bulan tersebut memang benar-benar kami pertimbangkan terkait banjir lahar,” ujarnya.

Lilik menyebut BNPB, BPPTKG, dan BPBD DIY, sejak tahun 2010 sudah memasang CCTV, terutama di sungai-sungai yang melintasi Kota Yogyakarta. ia memastikan CCTV itu sekarang masih berfungsi dengan baik.
Lihat juga: Gunung Merapi Siaga, 1.294 Warga Dievakuasi

Sebelumnya, pelaksana tugas Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat mengatakan terdapat delapan kecamatan di Kota Yogyakarta yang terdampak banjir lahar dingin erupsi Merapi pada 2010.

Delapan kecamatan itu meliputi Tegalrejo, Jetis, Kotabaru, Gondokusuman, Danurejan, Pakualaman, Mergangsan, dan Umbulharjo.

“Kalau dari 2010 ke 2020 ini kondisi di lapangan sudah banyak berubah,” katanya.

Octo menjelaskan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait telah menata permukiman di bantaran-bantaran sungai. Selain itu, OPD juga memperbaiki jalur evakuasi, dan mitigasi bencana di wilayah masing-masing.
Lihat juga: Pengungsi Merapi Bertambah, BPBD Sebut Kurang Gedung Evakuasi

Saat ini telah terbentuk 115 Kampung Tanggap Bencana (KTB) dan akan bertambah sebanyak 15 KTB pada tahun depan.

Sebelumnya, Gunung Merapi mengalami 14 kali gempa vulkanis sepanjang hari ini, Jumat (13/11). Gunung api di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta juga mengalami 19 kali gempa guguran. Selain itu, juga terjadi gempa hembusan sebanyak 18 kali.

Sampai Kamis (13/11), sebanyak 1.294 warga dievakuasi ke Kabupaten Boyolali, Magelang, Klaten, dan Sleman seiring aktivitas Merapi yang terus meningkat. Saat ini gunung yang juga destinasi wisata pendaki berstatus siaga.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>