Aznil Tan: Pak Jusuf Kalla Harus Bedakan Kritik dengan Hoax


Aznil Tan

AKTUALITAS.ID – Aktivis Barikade 98 mengatakan kritik tidak sama dengan berita hoax. Hal ini disampaikan oleh Aznil menangapi pernyataan Mantan Wakil Presiden RI ke-10 Jusuf Kalla mengkritik pemerintah yang berujung dipanggil polisi.

“Pak Jusuf harus bisa membedakan kritik dengan hoax. Contoh, secara fakta pak JK sudah tua karena sudah berumur 78 tahun. Lalu ada pernyataan bahwa pak JK tua bangka yang otaknya sudah rapuh. Apa itu kritik? Itu bukan kritik tapi hoax, bahkan itu sudah kategori menghujat, ” ujar Azniil Tan dihubungi media melalui telpon seluler, Senin (15/2/2021).

Aznil Tan menjelaskan di negara demokrasi membutuhkan kritik agar tercipta check and balance. Partai oposisi sangat dibutuhkan agar pemerintah berjalan sesuai dengan konstitusi dan sekaligus sebagai pelecut agar kencang bergerak membangun bangsa Indonesia.

“Oposisi harus hadir memecut pemerintah agar bergerak cepat memajukan bangsa ini. Tapi bukan hadir menyebarkan kebencian untuk menghasut rakyat dengan membuat berita bohong. Cara culas itu sebaiknya dilaporkan ke polisi agar rakyat tidak disesatkan,” jelas Aznil.

Indeks Demokrasi Indonesia 2020 yang turun menurut versi The Economist Intelligence Unit (,), dari 180 negara yang disurvei, posisi Indonesia anjlok 17 peringkat dari rangking ke-85 (2019) ke posisi 102 (2020). Aznil Tan menyebut bukan karena disebabkan kebebasan sipil yang dilaporkan ke Polisi.

“Indeks Demokrasi kita turun akhir-akhir ini bukan karena aksi lapor melaporkan ke polisi tentang kebebasan sipil berpendapat. Tetapi karena biaya demokrasi kita yang mahal. Yang mau kritik silahkan, malah dibutuhkan. Asal by data,” pungkas Aznil.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>