Setelah Dua Dekade, AS Resmi Tarik Tentara dari Afghanistan


US ARMY, FOTO/ EPA

Amerika Serikat (AS) secara resmi mulai menarik pasukan terakhirnya dari Afghanistan, Sabtu (1/5). Itu menjadi tanda bahwa Negara Paman Sam itu akan mengakhiri perang terlama yang pernah melibatkan tentara negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, langit di atas kota Kabul dan dekat pangkalan udara Bagram dipenuhi kesibukan lebih dari biasanya untuk membawa pergi segenap sarana prasarana militer yang sekitar 20 tahun ini berada di sana.

Plt Menteri Pertahanan Afghanistan Zia Yasin menerangkan para prajurit AS dan sekutu akan meninggalkan basis mereka di seantero negeri itu untuk berkumpul dulu di Bagram. Bagram adalah basis militer terbesar AS di Afghanistan.

“Dari sana, mereka akan pergi ke negara-negara masing-masing,” ujar Yasin.

Di satu sisi, pasukan keamanan Afghanistan dalam kesiapsiagaan tinggi untuk mengantisipasi kemungkinan risiko serangan milisi Taliban pascakepergian tentara AS.

“Amerika akan memulai secara resmi menarik diri dari Afghanistan mulai 1 Mei, dan Taliban mungkin akan meningkatkan kekerasan,” ujar Plt Menteri Dalam Negeri Afghanistan Hayatullah Hayat.

Setelah hampir 20 tahun bercokol di Afghanistan, Amerika Serikat berencana menarik seluruh tentaranya. Presiden AS Joe Biden menargetkan penarikan pasukan itu paling lambat pada 11 September 2021 atau tepat 20 tahun serangan teror pada menara kembar WTC di New York.

Serangan teror itu jadi pemicu perburuan besar-besaran pada anggota Al Qaidah di bawah komando Osama bin Laden yang dituding jadi dalang penyerangan.

Biden menyatakan Afghanistan bukan lagi jadi prioritas negaranya saat ini.

Di satu sisi, kelompok Taliban mengklaim seharusnya tentara AS ditarik semua pada 1 Mei ini sesuai dengan kesepakatan tahun lalu. Mereka juga memperingatkan akan ada ‘kekerasan yang jelas’ lagi bila para prajurit AS belum sepenuhnya ditarik.

“Pada prinsipnya ini membuka jalan bagi pejuang kami untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap pasukan penyerang,” ujar juru bicara Taliban Mohammad Naeem.

Naeem mengatakan kelompok itu sendiri sedang menunggu perintah dari para pemimpinnya.

Sementara itu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menegaskan pasukan pemerintah – yang selama berbulan-bulan telah melakukan sebagian besar pertempuran darat melawan Taliban – “sepenuhnya mampu” untuk menahan pemberontak. Dia mengatakan penarikan itu juga berarti Taliban tidak punya alasan untuk berperang.

“Siapa yang akan kamu bunuh [Taliban]? Apa yang akan kamu hancurkan? Dalih kamu memerangi orang asing sekarang sudah berakhir,” kata Ghani dalam pidatonya pekan ini.

Salah satu petugas polisi di Kandahar, Abdul Malik, mengatakanmereka bersiap menghadapi segala ancaman apapun setelah kepergian tentara AS.

“Kami harus menjaga tanah air kami… Kami akan melakukan segala yang terbaik untuk mempertahankan tanah kami,” ujar Malik.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>