Berita
Pria di AS Dinyatakan tak Bersalah dan Dibebaskan, Usai Jalani Hukuman Hampir 50 Tahun
AKTUALITAS.ID – Pria berusia 71 tahun akhirnya dinyatakan tidak bersalah atas pembunuhan yang dituduhkan kepadanya dan dibebaskan setelah menjalani hukuman penjara selama hampir 50 tahun. Glynn Simmons merupakan narapidana terlama di Amerika Serikat yang dibebaskan dari tuduhan.
Dia dipenjara selama 48 tahun, 1 bulan, dan 18 hari. Hakim Distrik Oklahoma County, Amy Palumbo, mengatakan bahwa Simmons tidak bersalah atas tuduhan yang ditujukan kepadanya, seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (21/12/2023).
“Pengadilan menyimpulkan dengan bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa pelanggaran yang menyebabkan Simmons dihukum dan dipenjarakan tidak dilakukan olehnya.”
Hal ini menjadikannya narapidana terlama di AS yang dibebaskan dari tuduhan, menurut data yang disimpan oleh The National Registry of Exonerations.
“Pengadilan ini menemukan bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa pelanggaran yang menyebabkan Simmons dinyatakan bersalah, dijatuhi hukuman dan dipenjarakan, tidak dilakukan oleh Tuan Simmons,” menurut putusan Hakim Distrik Oklahoma County Amy Palumbo, seperti dikutip dari ITV, Kamis (21/12).
“Ini adalah pelajaran mengenai ketahanan dan keuletan,” kata Simmons setelah keputusan tersebut. “Jangan biarkan siapa pun memberi tahu Anda bahwa hal itu (pembebasan tuduhan) tidak mungkin terjadi, karena hal itu memang bisa terjadi,” imbuhnya.
Simmons bersikukuh bahwa dia tidak bersalah, dengan mengatakan dia berada di Louisiana pada saat pembunuhan Carolyn Sue Rogers pada tahun 1974 di dalam toko minuman keras Edmond.
Dia dan salah satu terdakwa Don Roberts keduanya dihukum pada tahun 1975 atas pembunuhan tersebut dan awalnya dijatuhi hukuman mati.
Hukuman mereka dikurangi menjadi penjara seumur hidup pada tahun 1977 setelah keputusan Mahkamah Agung AS terkait hukuman mati. Roberts dibebaskan bersyarat pada tahun 2008.
Hakim Palumbo pada bulan Juli 2023 memerintahkan persidangan baru untuk Simmons setelah Jaksa Wilayah Vicki Behenna mengatakan jaksa penuntut gagal menyerahkan bukti dalam kasus tersebut, termasuk laporan polisi yang menunjukkan bahwa seorang saksi mata mungkin telah mengidentifikasi tersangka lain dalam kasus tersebut.
Behenna pada September lalu mengatakan tidak ada lagi bukti fisik dalam kasus terhadap Simmons dan mengumumkan bahwa dia tidak akan mengadilinya lagi, meskipun dia menolak untuk menyatakan bahwa dia sebenarnya tidak bersalah.
Menurut pengacaranya, keputusan tersebut membuat Simmons memenuhi syarat untuk mendapatkan kompensasi hingga US$175.000 atau sekitar Rp2,7 miliar dari negara atas hukuman yang salah. Simmons saat ini menjalani perawatan kanker yang terdeteksi setelah dia dibebaskan dari penjara. (YAN KUSUMA/RAFI)
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400

















