Guru Besar Ilmu Kedokteran Sebut Terdapat 385 Pasien TB di Indonesia Meninggal Setiap Hari 


Ilustrasi. Batuk (IST)

AKTUALITAS.ID – Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Erlina Burhan mengemukakan terdapat 385 pasien tuberkulosis (TB) di Indonesia meninggal setiap hari.

“Total pasien TB (di Indonesia) yang meninggal selama setahun sebanyak 140.700, artinya, terdapat 385 pasien meninggal setiap harinya atau 16 orang meninggal setiap jam karena TB,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (18/2/2024).

Erlina mengungkapkan angka tersebut diperoleh melalui Global TB Report 2023, yang diluncurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Organisasi PBB itu menyatakan pada 2022 angka mortalitas (kematian) pasien TB tanpa HIV dan TB dengan HIV di Indonesia secara berturut-turut sebanyak 134.000 dan 6.700 kasus.

Pada edisi sebelumnya, kata dia, laporan tersebut juga mengemukakan adanya 834.000 insiden (kasus baru) di Indonesia pada 2010, meningkat menjadi 842.000 pada 2019, dan puncaknya mencapai 1,060 juta kasus pada 2022.

Menurut Erlina, permasalahan TB bertambah karena belum optimalnya temuan kasus, sehingga menjadi sumber penularan di masyarakat, serta rendahnya kepatuhan pasien TB dalam pengobatan yang menyebabkan meningkatnya risiko TB resisten obat.

“Selain itu, di bidang sosio-ekonomi, pasien TB menghadapi stigma, diskriminasi, hingga kehilangan kesempatan untuk belajar, bekerja, dan bermasyarakat,” ujarnya.

Erlina menuturkan dalam upaya mengakhiri epidemi TB pada 2030 dan menekan kasus TB kurang dari 1 kasus per 1 juta penduduk pada 2050, Indonesia menjalankan upaya eliminasi TB yang selaras dengan Program End TB Strategy yang diinisiasi oleh WHO.

Menurut Erlina, dalam upaya eliminasi, pemerintah dan masyarakat dapat belajar dari keberhasilan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Oleh karena itu, ia menilai penanggulangan TB harus melibatkan semua instrumen serta dibutuhkan kolaborasi yang melibatkan kesadaran dan motivasi berbagai pihak untuk menciptakan orkestrasi eliminasi TB 2030. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>