Berita
Akibat Krisis Corona, Google Potong Anggaran Marketing Hingga 50%
AKTUALITAS.ID – Google kabarnya memotong anggaran marketing hingga 50 persen pada paruh kedua 2020. Kabar tersebut muncul dari sebuah e-mail internal yang dikirim salah seorang petinggi Google. Tak hanya pemotongan anggaran, dalam e-mail itu disebutkan bahwa Google juga menangguhkan perekrutan pegawai baru, baik pekerja penuh waktu maupun kontrak. “Kami, bersama seluruh divisi marketing, diminta untuk […]
AKTUALITAS.ID – Google kabarnya memotong anggaran marketing hingga 50 persen pada paruh kedua 2020. Kabar tersebut muncul dari sebuah e-mail internal yang dikirim salah seorang petinggi Google.
Tak hanya pemotongan anggaran, dalam e-mail itu disebutkan bahwa Google juga menangguhkan perekrutan pegawai baru, baik pekerja penuh waktu maupun kontrak.
“Kami, bersama seluruh divisi marketing, diminta untuk memotong anggaran pada paruh kedua,” kata salah satu pegawai yang tidak diungkap identitasnya itu.
Pihak Google pun membenarkan kabar tersebut. Perwakilan Google mengonfirmasi ada pemotongan anggaran di beberapa bidang hingga 50 persen.
“Seperti yang kami katakan pada pekan lalu, kami akan mengevaluasi ulang rencana investasi kami untuk sisa tahun 2020 dan akan fokus pada kegiatan marketing penting tertentu,” jelas perwakilan Google, seperti dilansir CNBC.
Sebelumnya, CEO Google Sundar Pichai mengatakan akan menarik beberapa investasi pada sisa tahun ini dalam rangka menanggapi krisis akibat pandemi COVID-19. Penyesuaian akan dimulai dari sisi perekrutan pegawai.
Ketika itu, Pichai hanya mengatakan akan mengevaluasi kegiatan pemasaran non-bisnis yang tidak penting dan perekrutan pegawai. Ia tidak gamblang mengatakan akan memotong anggaran atau membekukan perekrutan pegawai.
Namun, menurut CNBC, perwakilan Google mengatakan bahwa penangguhan perekrutan pegawai tidak terjadi secara luas. Dia menjelaskan, Google hanya akan mengurangi perekrutan, bukan penangguhan total.
Seperti sebagian besar perusahaan, bisnis Google juga mengalami kesulitan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi yang berkepanjangan ini.
“Seperti kriris keuangan tahun 2008, seluruh ekonomi global menderita, Google dan Alphabet –perusahaan induk Google– tidak kebal terhadap dampak pandemi global,” tulis Pichai dalam sebuah memo.
Kabarnya, Google sudah meniadakan pelatihan keterampilan untuk para pekerjanya. Padahal, sebelum ada pandemi COVID-19, Google memproyeksikan kenaikan belanja marketing dan penjualan dari tahun lalu, saat jumlahnya tercatat mencapai US$18,46 miliar.
-
NASIONAL10/06/2025 13:47 WIB
Pemerintah Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
-
POLITIK10/06/2025 15:30 WIB
Sampai Hari Ini Belum Ada Rencana Reshuffle
-
NASIONAL10/06/2025 13:30 WIB
Kasus Chromebook, Nadiem Makarim Siap Beri Klarifikasi
-
NUSANTARA10/06/2025 12:30 WIB
Biadab! OPM Tembak Mati 2 Tukang Bangunan Gereja di Jayawijaya
-
POLITIK10/06/2025 11:00 WIB
Baleg DPR Tegaskan Pembahasan RUU Pemilu Perlu Segera Dimulai
-
RAGAM10/06/2025 15:00 WIB
Penyakit Jantung Lebih Mematikan Pada WanitaÂ
-
OLAHRAGA10/06/2025 20:30 WIB
Jepang Hajar Timnas Indonesia 6-0 Tanpa Balas
-
EKBIS10/06/2025 11:30 WIB
Kilau Emas Antam Kian Berkilau! Harga Pecahan 1 Gram Tembus Rp1.909.000