Berita
Bentuk Tim Penilai Kemudahan Berusaha, BKPM Gandeng HIPMI
AKTUALITAS.ID – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk membentuk tim independen yang berfungsi menilai implementasi kemudahan berusaha di kementerian/lembaga (k/l) dan pemerintah daerah (pemda). Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pembentukan tim ini sejalan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mempercepat dan mempermudah investasi agar masuk ke Indonesia. Maka […]

AKTUALITAS.ID – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk membentuk tim independen yang berfungsi menilai implementasi kemudahan berusaha di kementerian/lembaga (k/l) dan pemerintah daerah (pemda).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pembentukan tim ini sejalan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mempercepat dan mempermudah investasi agar masuk ke Indonesia. Maka dari itu, BKPM berusaha menjemput bola dengan membentuk sendiri tim penilaian kemudahan berusaha itu.
“Ini untuk melakukan penilaian kinerja, khususnya kemudahan berusaha di semua kementerian/lembaga, bupati hingga gubernur. Jadi yang menilai koordinatornya BKPM, tapi saya minta HIPMI dilibatkan untuk menilai pemda ini apakah mereka sudah bagus atau belum,” kata Bahlil usai penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama di Bidang Penanaman Modal dengan HIPMI pada Rabu (10/2/2021).
Kendati begitu, Bahlil tidak menjelaskan bagaimana mekanisme kerja tim independen tersebut. Namun, ia mengatakan kementerian/lembaga dan pemda yang tak cukup cakap dalam urusan kemudahan berusaha dan mengurus investasi bisa mendapat sanksi.
“Hukumannya ngeri-ngeri sedap juga, kalau ada daerah yang tidak mengurus investasi baik, sanksinya itu bisa sampai menahan dana transfer daerah,” katanya.
Tak hanya untuk urusan tim independen penilai kemudahan berusaha, Bahlil mengatakan kerja sama dengan HIPMI juga bertujuan untuk meningkatkan akses penanaman modal ke pengusaha muda dan skala kecil. Khususnya yang ada di daerah.
Di sisi lain, Bahlil mengungkap alasannya memilih kerja sama dengan HIPMI, organisasi pengusaha yang pernah membesarkan namanya sebelum menjadi menteri. Ia mengaku pemilihan kerja sama dengan HIPMI sudah didasari penilaian yang adil.
“Kalau ada yang bagus, silakan tidak pakai HIPMI, tapi kalau tidak bagus, jangan, karena ini negara, kita fair play. Tapi kalau nilainya sama, 50:50, ya nepotisme sedikit lah, yang penting 50:50 (kualitas organisasinya setara). Itulah keuntungannya kita rebut kekuasaan,” tuturnya.
Sementara, Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming mengapresiasi kerja sama lembaganya dengan BKPM. Namun, ia meminta kepada BKPM agar memberi akses kerja sama investor asing dan pengusaha skala kecil, seperti UMKM.
“Agar investor asing bisa kerja sama dengan UMKM, dengan pengusaha daerah, ini akan meningkatkan usaha mereka,” ujar Mardani pada kesempatan yang sama.
-
EKBIS14/04/2025 11:30 WIB
Harga Kripto Terkini: Mayoritas Zona Merah
-
EKBIS14/04/2025 09:30 WIB
IHSG Cetak Kenaikan Solid! Sinyal Positif dari AS dan Dominasi Saham Grup Besar
-
EKBIS14/04/2025 12:45 WIB
Diplomasi Pertanian Jadi Sorotan, Presiden Prabowo Kenalkan Mentan Amran ke Raja Yordania
-
NASIONAL14/04/2025 15:45 WIB
Eks Menhub Budi Karya Kembali ‘Menghilang’ di Radar Kasus DJKA, KPK Ulur Waktu?
-
POLITIK14/04/2025 16:35 WIB
Pertemuan Prabowo-Megawati Akan Berlanjut, PDIP Siap Bersinergi
-
EKBIS14/04/2025 15:30 WIB
Catat Baik-Baik! Inilah Daftar Lengkap Penyakit dan Layanan yang Tidak Dicover BPJS Kesehatan
-
NASIONAL14/04/2025 07:00 WIB
Babak Baru Kasus Korupsi CPO: Kejagung Dalami Peran Hakim Pemberi Vonis Lepas
-
OLAHRAGA14/04/2025 17:00 WIB
Indonesia U-17 Tantang Korut di Perempat Final Piala Asia U-17 2025 Malam Ini