Penasihat Perdagangan Trump Sebut China Ciptakan Virus Corona


Penasihat perdagangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Peter Navarro pada Minggu (21/6) mengatakan bahwa virus corona adalah ‘produk dari partai komunis China’.

Navarro berpendapat, pemerintah China ‘diarahkan’ untuk menciptakan situasi seperti pandemi global Covid-19 yang terjadi saat ini.

“Virus itu adalah produk partai Komunis China dan kita mendapat informasi tentang apa yang terjadi di laboratorium itu atau apa yang terjadi di pasar itu, kita tahu bahwa virus itu ditelurkan di China,” kata Navarro kepada program acara CNN, ‘State of Union’.

Ketika ditanya apakah Navarro percaya virus tersebut ‘sengaja dibuat’, dia tidak memberikan bukti. Dia hanya mengatakan bahwa itu adalah ‘pertanyaan terbuka’ yang terbaik ditujukan kepada pemerintah China.

“Yang saya katakan adalah virus itu keluar dari China, Partai Komunis China bertanggung jawab untuk itu dan sejauh yang saya ketahui,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, Navarro mengatakan dalam bukunya berjudul ‘The Coming China Wars’ halaman 150, dia memprediksi bahwa China akan menciptakan pandemi virus yang kemungkinan dapat membunuh jutaan orang.

Dia menambahkan, pemerintah China yang otoriter, represif, dan tidak transparan telah memberikan sesuatu kepada semua orang, yaitu pandemi virus corona itu sendiri.

“Anda bersiap untuk apa yang mungkin terjadi. Saya tidak mengatakan itu akan terjadi, tapi tentu saja Anda (akan) bersiap-siap. Dan saya akan memberi tahu Anda apa itu. China menciptakan pandemi ini. Mereka menyembunyikan virus, mereka menciptakan virus itu, dan mereka mengirim lebih dari ratusan ribu warga China ke sini untuk menyebarkannya ke seluruh dunia,” ujar Navarro.

Dilansir dari The Washington Times, sepanjang pandemi, pemerintahan Trump sangat mengutuk pemerintah China. Bulan lalu, Trump mengumumkan keluar dari WHO karena ia berpandangan organisasi kesehatan dunia itu tidak cukup agresif dalam menghukum China karena menyesatkan informasi tentang virus corona.

Namun China berulangkali juga membantah hal tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian menegaskan bahwa WHO telah melakukan penyelidikan dan menyatakan tidak ada bukti nyata yang mengindikasikan bahwa Covid-19 dibuat di China.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>