Usai Pejabat Korsel Tewas di Perbatasan Korut, Ketegangan Kembali Terjadi


Korea Utara menyampaikan pihaknya sedang mencari jenazah seorang pejabat Korea Selatan yang tewas oleh pasukannya. Peristiwa ini kembali menimbulkan ketegangan antara kedua negara.

Dilansir Aljazeera, Minggu (27/9), militer Korea Selatan menuduh tentara Korea Utara membunuh pria itu, menyiram tubuhnya dengan bahan bakar lalu membakarnya di dekat perbatasan laut.

Seoul kemudian mendesak Pyongyang untuk menyelidiki lebih lanjut penembakan fatal itu dan menyarankan agar bisa menjadi penyelidikan bersama oleh kedua belah pihak.

Pada Jumat lalu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Uh juga telah mengeluarkan permintaan maaf yang langka atas penembakan fatal terhadap pejabat perikanan Korea Selatan itu.

Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA mengatakan pihak berwenangnya sedang mempertimbangkan cara untuk menyerahkan jenazah tersebut jika sudah ditemukan.

Laporan tersebut menyebutnya sebagai ‘kasus mengerikan yang seharusnya tidak terjadi’, tetapi memperingatkan bahwa operasi angkatan laut Korea Selatan di dekat lokasi insiden telah menyeberang ke perairan Korea Utara.

“Kami mendesak pihak selatan untuk segera menghentikan intrusi di garis demarkasi militer di laut barat yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan,” jelas KCNA.

Korea Selatan diketahui memobilisasi 39 kapal termasuk 16 kapal angkatan laut, dan enam pesawat untuk pencarian meskipun ada keluhan dari pihak utara.

Sementara itu Korea Utara telah memulai operasi pencariannya sendiri untuk menemukan jenazah tersebut.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>