Jubir PA 212 Pastikan Habib Rizieq Pulang Sesuai Jadwal


Habib, rizieq, fpi,
Ilustrasi Imam Besar Habib Rizieq

AKTUALUTAS.ID- Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan memastikan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab (HMRS) akan pulang ke Indonesia dari Arab Saudi pada 9 November. Dia menampik isu Rizieq batal pulang ke tanah air.

Haikal mengatakan Rizieq akan pulang dari Arab Saudi sesuai rencana semula, yakni dengan pesawat Saudi Airlines nomor penerbangan SV816. Rizieq akan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 10.00 WIB pada Selasa (10/11).

“Sebagai Juru Bicara PA 212, saya ingin tegaskan bahwa sampai saat ini HMRS akan tetap pulang dengan pesawat Saudi Airlines nomor penerbangan SV816, berangkat Senin, 9 November 19:30 waktu Saudi dan akan tiba di Tanah Air di Terminal 3 Bandara Soetta, Selasa 10 November jam 09:00,” kata Haikal dikutip dari akun Twitter pribadinya, Minggu (8/11/2020).

Haikal menyayangkan sejumlah isu miring di tengah rencana kepulangan pentolan FPI itu. Dia menyebut isu tersebut dilontarkan oleh pihak tertentu guna menyudutkan, memojokkan, dan mengesankan Rizieq sebagai seorang kriminal.

Ia juga mengkritik pernyataan pejabat yang bilang, Rizieq pernah melakukan sebuah aib selama tinggal di Kota Mekkah, Arab Saudi. Termasuk pernyataan terkait Rizieq pulang karena masuk dalam daftar deportasi akibat overstay atau melewati batas masa tinggal sesuai visa.

“Ramai yang beredar itu adalah berita sampah. Dibumbui rasa dengki, hasud dan diselipkan rasa takut dan curiga maka terjadilah komplotan yang berupaya untuk menggagalkan kepulangan HMRS,” kata dia.

Haikal turut menyayangkan jika ada rencana suatu pihak yang ingin menyeret Rizieq ke pengadilan lewat sejumlah kasus lamanya. Termasuk permintaan agar Rizieq terlebih dahulu melakukan karantina selama 14 hari setelah kepulangan.

Menurut dia, cara tersebut dilakukan agar Rizieq tak bisa menerima tamu dan menggagalkan agenda lain yang telah disiapkan selama seminggu setibanya di Indonesia.

“Mereka lupa bahwa netizen sekarang sudah cerdas. Bisa memilih berita benar atau sampah, serta dengan mudah dapat melakukan cross check langsung dengan berita yang valid,” ucap Haikal.

Lewat sejumlah isu itu, Haikal membandingkan Rizieq dengan kasus TKW yang membunuh majikannya di Arab Saudi karena kejahatan seksual. Dalam posisi itu negara hadir untuk memberi perlindungan.

“Negara hadir dalam pembelaan, menyediakan bantuan hukum, melakukan negosiasi dengan negara tersebut. Bandingkanlah dengan perlakuan terhadap HMRS. Silahkan netizen beropini,” katanya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>