Soal Vaksin Berbayar, PKS Nilai Pemerintah Tengah Mencari Untung Dengan Memeras Rakyat


Anggota DPR Fraksi PKS DPR, Netty Prasetiyani Heryawan, Foto: Istimewa

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Netty Prasetiyani menilai pemerintah tengah mencari untung dengan memeras rakyat. Netty menilai hal itu terlihat dari langkah pemerintah yang membuka akses masyarakat umum untuk bisa mendapatkan vaksin Covid-19 skema gotong royong individu atau vaksin berbayar di jaringan klinik Kimia Farma.

Ia mengingatkan bahwa pelaksanaan program vaksinasi di tengah situasi pandemi merupakan tanggung jawab negara terhadap keselamatan rakyat. Menurutnya, semua masyarakat seharusnya bisa mengakses vaksinasi secara gratis.

“Setiap individu harus mendapatkan akses yang sama dan merata melalui vaksinasi gratis. Jadi, opsi vaksin berbayar seperti upaya mencari keuntungan dengan memeras rakyat,” ungkap Netty dalam rilis medianya, Senin (12/7/2021).

Netty mengaku kaget dengan langkah pemerintah menerapkan kebijakan vaksin berbayar. Pasalnya, ia menerangkan, pemerintah tidak pernah mendiskusikan rencana penerapan kebijakan vaksin berbayar dengan Komisi IX DPR. Menurutnya, kebijakan yang sudah didiskusikan dan disetujui komisinya sejauh ini ialah vaksinasi gotong royong yang dibiayai perusahaan.

“Itu pun diizinkan dengan banyak catatan. Sekarang tiba-tiba muncul kebijakan vaksin berbayar untuk individu,” jelas Netty. Ia berkata, pemerintah tidak bisa berdalih bahwa vaksinasi berbayar menjadi opsi bagi rakyat yang tidak bersedia antre untuk mengakses vaksin Covid-19.

Netty berkata program vaksinasi ialah terkait tanggung jawab negara dalam melindungi rakyat. “Akses gratis vaksin Covid-19 bukan persoalan warga kaya ataupun miskin, bukan pula soal mau antre atau tidak,” kata Netty.

Masyarakat umum bisa mengakses vaksin Covid-19 skema gotong royong individu atau vaksin berbayar di jaringan klinik Kimia Farma mulai hari ini, Senin (12/7).

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro mengatakan vaksin yang bisa dibeli adalah sinopharm, yang merupakan satu dari tiga merek vaksin yang disetujui untuk program gotong royong berbayar, selain moderna dan cansino. “Untuk layanan Vaksinasi Gotong Royong memang sudah bisa dilaksanakan secara individu dan salah satunya, bisa dilakukan di Klinik Kimia Farma untuk layanan vaksinasi individu tersebut,” katanya, Minggu (11/7).

Ganti mengatakan saat ini sedang dilakukan pembukaan pelayanan di delapan klinik secara bertahap. “Untuk layanan yang sudah dimulai ada di dua klinik, yaitu di Klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat dan Klinik Kimia Farma Pulogadung Jakarta Timur,” katanya. Penyediaan layanan tersebut, kata Ganti, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Namun, akhirnya Kimia Farma memutuskan menunda penyelenggaraan vaksin berbayar pada hari ini.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>