Salah Satu Terduga Teroris di Grogol Pernah Ikut Latihan Militer di Moro Filipina


densus 88, polisi, teroris, condet,
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri meringkus terduga teroris di wilayah Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3). Penggerebekan itu dilakukan di Jalan Raya Condet, RT 005/RW 003, Kelurahan Bale Kambang, Kecamatan Kramat Jati, Jaktim.AKTUALITAS.ID/Munzir.

AKTUALITAS.ID – Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Bekasi dan Jakarta. Salah satunya berinisial SH yang diamankan di Grogol, Petamburan, yang merupakan dewan syuro atau penasihat JI.

“SH salah satu anggota Dewan Syuro Jamaah Islamiyah pernah mengikuti pelatihan militer di Moro, Filipina Selatan,” kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Sabtu (11/9/2021).

Menurut Aswin, SH terlibat dalam pemberian infaq kepada terduga teroris Patria dan Sholeh Habib pada tahun 2013-2015 sebesar Rp 40 juta. Keduanya telah diamankan dalam operasi penangkapan yang lalu.

“SH juga merupakan anggota Pembina Perisai pada tahun 2017,” kata Aswin.

Pembina Perisai diketahui merupakan sayap organisasi JI di bidang advokasi.

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 4 terduga teroris pada Jumat, 10 September 2021. Mereka ditangkap di Jakarta Barat dan Bekasi.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan 4 teroris ini merupakan anggota jaringan Jamaah Islamiyah.

Menurut dia, satu orang ditangkap di Babelan, Bekasi yaitu AR alias T. Dia merupakan petinggi Jamaah Islamiyah pada periode tertentu.

“Keterlibatan AR sebagai dewan syuro Jamaah Islamiyah di masa Amir Parawijayanto,” ungkap Ramadhan seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, lanjut dia, AR pernah ditangkap pada 2004 karena menyembunyikan Ali Gufron alias Muklas. Ali Gufron merupakan teroris yang menjadi tersangka bom malam natal pada 2000 lalu.

Sementara, 3 terduga teroris lainnya adalah MEK, S dan SH. Adapun MEK dan S ditangkap di Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021).

Salah satu terduga, S, diketahui menjabat sebagai salah satu pengurus RT setempat, dan aktif bersosialisasi.

“Dia seksi olahraga saya. Kalau ada orang sakit suka nengokin bareng juga,” kata Ketua RT 03 Kelurahan Harapan Jaya, Haris Fadilah (55), Jumat (10/9/2021).

Menurutnya, S dan keluarganya sudah tinggal di wilayah Bekasi selama kurang lebih 30 tahun. Warga tak ada yang menaruh curiga pada S, lantaran sering melakukan aktivitas laiknya warga lainnya.

“(S) sudah dari kecil tinggal di sini. Dia kerja di Jakarta Timur. Tidak ada yang aneh sih dengan aktivitasnya. Makanya saya kaget banget,” ujarnya.

S, kata Haris, juga dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan tempat tinggalnya. Bahkan, S sering diminta sebagai pengisi ceramah dan imam salat di masjid setempat.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>