Karena Polusi Udara Makin Berbahaya, New Delhi Tutup Sekolah


India memutuskan lockdown mulai 25 Maret-14 April 2020 (Foto: Getty Images/Getty Images)

Pemerintah Ibu Kota New Delhi, India, menutup sekolah sampai pemberitahuan lebih lanjut dan mendesak warga untuk bekerja dari rumah dan melarang truk yang tidak penting memasuki kota karena tingkat polusi udara yang berbahaya.

Delhi menjadi salah satu kota paling tercemar di dunia dan merupakan rumah bagi sekitar 20 juta orang. Setiap musim dingin Delhi diselimuti kabut asap tebal.

Sabtu lalu pemerintah Delhi telah memerintahkan sekolah untuk tutup selama sepekan dan melarang pekerjaan konstruksi selama empat hari.

Tetapi dalam perintah yang disahkan Selasa malam, Komisi Manajemen Kualitas Udara untuk Delhi mengatakan semua institusi pendidikan harus tetap tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Truk kecuali yang membawa barang-barang penting dilarang memasuki ibu kota hingga 21 November dan sebagian besar kegiatan konstruksi dihentikan, kata perintah tersebut.

Dilansir dari laman France 24, Rabu (17/11), “Senjata anti-kabut asap” dan alat penyiram air diperintahkan untuk beroperasi di titik-titik api penyebab polusi setidaknya tiga kali sehari.
Enam dari 11 pembangkit listrik termal dalam radius 300 kilometer diperintahkan untuk menghentikan operasi sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Komisi juga mengatakan setidaknya 50 persen staf yang bekerja di pemerintahan harus bekerja dari rumah dan mendorong mereka yang bekerja di perusahaan swasta untuk mengikutinya.

Perintah itu muncul beberapa hari setelah pemerintah Delhi menolak seruan Mahkamah Agung India untuk menyatakan “penguncian polusi” – yang pertama – yang akan membatasi populasi kota di rumah mereka.

Salah satu penyumbang polusi udara di musim dingin adalah asap dari para petani yang membakar sisa tanaman mereka di negara bagian tetangga.

Pemerintah, bagaimanapun, mengatakan kepada Mahkamah Agung bahwa industri adalah penyumbang terbesar diikuti oleh polusi kendaraan dan debu.

Pekan ini, tingkat PM 2.5 — partikel paling berbahaya yang menyebabkan penyakit paru-paru dan jantung kronis — telah mencapai lebih dari 400 di beberapa bagian kota.
Pekan lalu, levelnya menyentuh 500 lebih dari 30 kali batas maksimum yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia.

Sebuah laporan Lancet pada tahun 2020 mengatakan hampir 17.500 orang meninggal di Delhi pada tahun 2019 karena polusi udara.
Dan sebuah laporan oleh organisasi Swiss IQAir tahun lalu menemukan 22 dari 30 kota paling tercemar di dunia berada di India.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>