NASIONAL
Demokrat: Visi Misi Prabowo-Sandi Lebih Realistis Daripada Jokowi-Amin
Jokowi dinilai hanya obral janji

AKTUALITAS.ID – Calon presiden petahana, Joko Widodo (Jokowi) dinilai kehilangan momentum di debat capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Bidakara, Jakarta, 17 Januari 2019.
Pasalnya, calon nomor urut 01 tersebut bukannya memperkuat visi misi, Jokowi justru kembali obral janji untuk hadapi pilpres 17 April nanti.
Hal tersebut, disampaikan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahean dalam acara Koalisi Berbicara ‘Cuma Janji Atau Indonesia Menang’ di Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019).
“Saya harus menyebut Jokowi kemarin hanya beretorika semata, tidak ada yang nyata. Di sektor penegakkan hukum, pemberantasan korupsi, terorisme, semua retorika. Bertolak belakang dengan apa yang dilakukan,” kata Ferdinand.
Isu pemberantasan korupsi misalnya, revolusi mental yang digaungkan Jokowi sejak 2014 lalu tidak ada hasilnya. Justru, di bawah kepemimpinannya, semakin banyak pejabat negara yang ditangkap KPK.
Sementara itu, menurut Ferdinand, rencana Prabowo-Sandi memperbaiki kesejahteraan aparatur negara agar tidak korupsi jauh lebih realistis daripada revolusi mental ala Jokowi.
“Sumber dari korupsi adalah ekonomi, baru kedua karakter. Permasalahan ekonomi harus diselesaikan lebih dulu, karena masalah karakter tidak mudah. Walaupun 2014 revolusi mental, sekarang tidak ada hasilnya,” kata Ferdinand.
Visi Prabowo-Sandi dalam pemberantasan terorisme juga patut diacungi jempol. Ferdinan mengatakan, Prabowo adalah orang pertama yang membentuk satuan khusus anti teror di Indonesia. Satuan itu berada di bawah kendalinya saat menjabat Komandan Jenderal Kopassus.
Dalam perkara penegakan hukum, Ferdinand menyebut Prabowo-Sandi jauh lebih tegas daripada Jokowi-Amin. Dalam debat capres perdana, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan akan memimpin penegakan hukum di Indonesia bila dirinya mendapatkan mandat dari rakyat pada pilpres nanti.
“Ini presiden menghindar, bilang ‘laporkan saja, laporkan saja’. Sementara Pak Prabowo menyatakan beliau akan memimpin penegakan hukum untuk mewujudkan negara yang berkeadilan,” beber Ferdinand.
Calon presiden petahana, Joko Widodo (Jokowi) dinilai kehilangan momentum di debat capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Bidakara, Jakarta, 17 Januari 2019.
Pasalnya, calon nomor urut 01 tersebut bukannya memperkuat visi misi, Jokowi justru kembali obral janji untuk hadapi pilpres 17 April nanti.
Hal tersebut, disampaikan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahean dalam acara Koalisi Berbicara ‘Cuma Janji Atau Indonesia Menang’ di Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019).
“Saya harus menyebut Jokowi kemarin hanya beretorika semata, tidak ada yang nyata. Di sektor penegakkan hukum, pemberantasan korupsi, terorisme, semua retorika. Bertolak belakang dengan apa yang dilakukan,” kata Ferdinand.
Isu pemberantasan korupsi misalnya, revolusi mental yang digaungkan Jokowi sejak 2014 lalu tidak ada hasilnya. Justru, di bawah kepemimpinannya, semakin banyak pejabat negara yang ditangkap KPK.
Sementara itu, menurut Ferdinand, rencana Prabowo-Sandi memperbaiki kesejahteraan aparatur negara agar tidak korupsi jauh lebih realistis daripada revolusi mental ala Jokowi.
“Sumber dari korupsi adalah ekonomi, baru kedua karakter. Permasalahan ekonomi harus diselesaikan lebih dulu, karena masalah karakter tidak mudah. Walaupun 2014 revolusi mental, sekarang tidak ada hasilnya,” kata Ferdinand.
Visi Prabowo-Sandi dalam pemberantasan terorisme juga patut diacungi jempol. Ferdinan mengatakan, Prabowo adalah orang pertama yang membentuk satuan khusus anti teror di Indonesia. Satuan itu berada di bawah kendalinya saat menjabat Komandan Jenderal Kopassus.
Dalam perkara penegakan hukum, Ferdinand menyebut Prabowo-Sandi jauh lebih tegas daripada Jokowi-Amin. Dalam debat capres perdana, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyatakan akan memimpin penegakan hukum di Indonesia bila dirinya mendapatkan mandat dari rakyat pada pilpres nanti.
“Ini presiden menghindar, bilang ‘laporkan saja, laporkan saja’. Sementara Pak Prabowo menyatakan beliau akan memimpin penegakan hukum untuk mewujudkan negara yang berkeadilan,” beber Ferdinand. [KBH]
-
NASIONAL14/07/2025 13:00 WIB
MPLS Sekolah Rakyat Dimulai Hari Ini
-
NASIONAL14/07/2025 09:00 WIB
Wakil KPK: Aturan Impunitas Advokat di RUU KUHAP Tidak Tepat secara Yuridis
-
NASIONAL14/07/2025 11:00 WIB
RUU KUHAP Rampung September 2025, Perlindungan Hukum Advokat Jadi Prioritas Utama
-
JABODETABEK14/07/2025 13:30 WIB
Operasi Patuh Jaya 2025, Sasar Pelat Palsu Kendaraan
-
DUNIA14/07/2025 14:00 WIB
Tiga Bidang Utama Jadi Fokus Kemitraan Indonesia Dengan Uni Eropa
-
OTOTEK14/07/2025 12:30 WIB
Cara Mudah Mengatasi Google Drive Penuh agar Penyimpanan Lebih Lega
-
EKBIS14/07/2025 10:30 WIB
Rupiah Loyo di Awal Pekan: Bayangan Kebijakan Trump dan Keputusan BI
-
NUSANTARA14/07/2025 06:30 WIB
Tukang Ojek di Puncak Jaya Jadi Korban Kebrutalan KKB