Connect with us

NASIONAL

Waka MPR Optimis MBG dan Koperasi Merah Putih Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Selanjutnya

Aktualitas.id -

Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno, menyatakan optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal-kuartal selanjutnya, meskipun pertumbuhan di kuartal I 2025 tercatat sebesar 4,87 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka pertumbuhan yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut dinilai Eddy masih menunjukkan kinerja ekonomi yang cukup baik di tengah situasi global yang penuh tantangan.

“Kita menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global, hambatan terhadap pasar ekspor dan juga perang dagang yang berkepanjangan. Terakhir, kita juga dihadapkan pada kebijakan tarif Donald Trump yang tentu berpengaruh terhadap ekonomi global,” jelas Eddy dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5/2025), menggambarkan kompleksitas situasi yang dihadapi.

Namun, Waketum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menatap ke depan dengan keyakinan. Eddy secara khusus menyoroti dua program yang diyakininya akan memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan ekonomi: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang semakin diperluas dan pendirian Koperasi Merah Putih.

“Saya menatap kinerja ekonomi kita ke depannya akan semakin baik, khususnya ketika program hilirisasi semakin digencarkan, program-program pemerintah seperti MBG dan Koperasi Desa Merah Putih akan menggerakkan sektor UMKM dan ekonomi desa,” ungkapnya.

Menurut Eddy, Gerakan MBG yang akan melibatkan dapur sekolah dan komunitas lingkungan sekolah akan terus diperluas jangkauannya dan diyakini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Begitu pula dengan pendirian Koperasi Merah Putih yang diharapkan dapat menggerakkan perekonomian di tingkat yang paling mikro, yaitu di desa-desa.

Dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih ambisius, seperti 8 persen, Eddy terus mendorong pemerintah untuk melakukan reformasi struktural. Ia menekankan pentingnya mengurai hambatan usaha dan investasi yang selama ini mempersulit Indonesia bersaing dengan negara-negara tetangga.

“Lambatnya proses perizinan, konflik tanah, sinkronisasi peraturan pusat dan daerah, termasuk juga premanisme berkedok ormas, adalah di antara hambatan struktural yang harus segera diatasi. Gangguan terhadap investasi yang masuk berarti mengganggu target pertumbuhan ekonomi 8 persen,” tuturnya, mengidentifikasi beberapa masalah krusial yang perlu segera ditangani.

Pernyataan Eddy Soeparno ini memberikan gambaran mengenai pandangan pimpinan MPR terhadap kondisi ekonomi saat ini dan harapan terhadap program-program pemerintah yang akan datang. Optimisme pada program MBG dan Koperasi Merah Putih, diiringi dengan desakan untuk reformasi struktural, menunjukkan upaya untuk mencari solusi komprehensif demi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. (Ari Wibowo/Mun)

TRENDING