Berita
Usai Permintaan Bensin AS Merosot, Harga Minyak Dunia Anjlok
AKTUALITAS.ID – Harga minyak dunia jatuh lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah sebuah laporan menunjukkan permintaan bensin turun di Amerika Serikat (AS) selama minggu terakhir. Patokan global, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November merosot USD1,15 atau 2,5 persen, menjadi USD44,43 per barel, setelah mencatat kenaikan selama dua […]
AKTUALITAS.ID – Harga minyak dunia jatuh lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah sebuah laporan menunjukkan permintaan bensin turun di Amerika Serikat (AS) selama minggu terakhir. Patokan global, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November merosot USD1,15 atau 2,5 persen, menjadi USD44,43 per barel, setelah mencatat kenaikan selama dua hari berturut-turut.
Sementara itu harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober ditutup USD1,25 atau 2,9 persen lebih rendah, menjadi USD41,51 per barel. Harga berjangka berubah negatif setelah data mingguan pemerintah menunjukkan permintaan bensin lebih rendah dari seminggu sebelumnya, mendorong para pedagang untuk mengabaikan data persediaan minyak mentah AS yang bullish.
“Pasar mencoba untuk mengabaikan angka tersebut karena salah satunya terkait badai. Meskipun badai mungkin telah membesarkan angka-angka tersebut, itu tidak membenarkan jumlah penjualan yang kami dapatkan,” kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn, di Chicago, dikutip Antara, Kamis (3/9/2020).
Persediaan minyak mentah turun 9,4 juta barel dalam pekan lalu menjadi 498,4 juta barel, jauh lebih curam daripada penurunan 1,9 juta barel yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters. Data mencerminkan periode di mana Badai Laura menutup fasilitas produksi dan pemurnian.
Permintaan bensin dalam sepekan turun menjadi 8,78 juta barel per hari dari 9,16 juta barel per hari pada pekan sebelumnya, menurut laporan itu.
Data lain juga memicu kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi dari pandemi Virus Corona melambat. Pengusaha-pengusaha swasta AS mempekerjakan lebih sedikit pekerja dari yang diperkirakan untuk bulan kedua berturut-turut pada Agustus, menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja melambat karena pandemi covid-19 berlanjut serta dukungan pemerintah untuk pekerja dan pemberi kerja mengering.
Harga minyak telah pulih dari posisi terendah bersejarah yang dicapai pada April, ketika Brent merosot ke level terendah 21 tahun di bawah 16 dolar AS dan minyak mentah AS mengakhiri satu sesi di wilayah negatif. Sebuah rekor pemotongan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, telah mendukung harga.
Produsen telah mulai mengembalikan beberapa minyak mentah ke pasar karena sebagian permintaan pulih dan OPEC pada Agustus menaikkan produksi sekitar satu juta barel per hari (bph), survei Reuters menemukan pada Selasa (1/9).
- Multimedia18 jam lalu
FOTO: KKP Laporkan Capaian Kinerja Sektor Perikanan Budi Daya dan Pengembangan SDM
- Nusantara5 jam lalu
Bersenggolan Sepeda Motor, Pria Muda Ditikam Hingga Tewas
- EkBis14 jam lalu
Rayakan Nataru 2025, bTaskee Indonesia Luncurkan Promo Fantastis untuk Pengguna!
- POLITIK20 jam lalu
Partai Demokrat akan Kaji Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
- POLITIK18 jam lalu
PKB: Isu Muktamar Luar Biasa NU Bisa Menyebabkan Keresahan Daerah
- EkBis21 jam lalu
Kolaborasi KAI Properti dan Korem 044: Resmikan Basemah 44 untuk Sumsel Berkelanjutan
- Nasional19 jam lalu
Kontroversi Penempatan Sekretaris DKPP: Pemohon Ajukan Uji Materi ke Mahkamah Konstitusi
- Nusantara15 jam lalu
Dituduh Curi HP, Seorang Santri di Boyolali Dibakar