Berita
Menko PMK: Pariwisata Muhammadiyah Harus Inklusif
AKTUALITAS.ID — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sekaligus Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy mengatakan, pengelolaan wisata Muhammadiyah harus menerapkan asas inklusivitas.
Inklusivitas yang dimaksudnya adalah menerima perubahan dna perkembangan zaman serta melihat berbagai peluang yang ada tanpa melihat unsur keorganisasian. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pidato kunci pada kegiatan Musyawarah Nasional 1 Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) di SM Tower, DI Yogyakarta, pada Jumat (17/11/2023).
“Perlu ada renungan mendalam terutama berkaitan dengan mengembangkan industri pariwisata Muhammadiyah. Muhammadiyah harus inklusif, jangan hanya menyediakan industri wisata untuk anggota Muhammadiyah,” ujarnya.
Muhadjir menuturkan, salah satu hal yang bisa dikembangkan dalam wisata Muhammadiyah adalah membangun situs rekam jejak founding father Muhammadiyah K.H Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta.
Menurutnya, situs rekam jejak perjuangan pendirian organisasi Muhammadiyah yang dilakukan oleh K.H Ahmad Dahlan bisa menjadi objek wisata religi yang sangat besar manfaatnya untuk edukasi masyarakat luas. Dia mengatakan, Yogyakarta bisa menjadi pusat dalam mengenalkan sejarah Muhammadiyah pada masyarakat luas.
“Kauman situs Muhammadiyah kalau bisa harus ada rekonstruksi besar-besaran di Kauman. Di mana Kyai Dahlan melaksanakan salat, musholla, kemudian di mana beliau suka wudu, di mana dia tidurnya, kemudian ziarah makam, situs tempat momen Kiyai Dahlan dan Assabiqunal Awwalun,” ucap Muhadjir.
Menurut Muhadjir, Muhammadiyah harus lebih inklusif dan terbuka dengan perubahan. Di mana juga termasuk melakukan pembiasaan terhadap salawat, ziarah makam, yang juga bisa menjadi potensi wisata Muhammadiyah. Dan dia juga mengatakan Muhammadiyah tidak boleh mengkotak-kotakan dalam hal pariwisata.
“Harus ada keberanian untuk lebih inklusif. Saya bayangkan kalau itu dibuka lebih inklusif sensitif terhadap perubahan inovasi,” ucapnya.
Dalam hal ini, Menko PMK juga mendorong agar anak-anak muda Muhammadiyah bergerak dan bisa menekuni dunia pariwisata untuk kesjahteraan masyarakat Muhammadiyah.
“Talent scouting anak muda dari Muhammadiyah untuk menekuni dunia bisnis pariwisata. Karena ke depan green economy backbonenya industri wisata,” ungkapnya.
Muhadjir mengatakan, kedepannya industri pariwisata akan sangat strategis. Karenanya dia meminta ke depannya Muhammadiyah bisa terus memperkuat pariwisata dana melihat peluang yang ada.
“Saya rasa ini sangat strategis. Ada sesuatu yang sangat esensial untuk memperkuat posisi Muhammadiyah ke depan. Harus inklusif. Kalau ga perlu dikit-dikit Muhammadiyah. Harus lebih banyak inklusif dan profit. Social enterprise,” imbuh Muhadjir.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Badan Pengurus Pusat Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) Muhsin B Thoyib Arbas, Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan, Jajaran Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan jajaran PWM DIY. (Rafi)
-
Ragam21 jam lalu
Eddies Adelia Jalani Operasi Serius di Penang Akibat Cedera Ligamen
-
POLITIK19 jam lalu
Bahlil Tepis Kabar Jokowi Gabung ke Partai Golkar: “Pak Jokowi Bapak Bangsa”
-
Nusantara14 jam lalu
Serap Aspirasi, Maximus akan Lakukan Perubahan Nyata untuk Kwamki Narama
-
Multimedia13 jam lalu
FOTO: RK Blusukan Sapa Warga di Rawa Buaya
-
Multimedia11 jam lalu
FOTO: Maximus Blusukan Temui Masyarakat Kwamki Narama
-
Multimedia13 jam lalu
FOTO: Projo Bantah Budi Arie Setiadi Terlibat Kasus Judol
-
Berita15 jam lalu
Kamis Pagi, Gunung Semeru Erupsi Hingga 10 Kali
-
Nasional13 jam lalu
Prabowo Tegaskan Polri, Kejagung, dan Kemenko Polkam Tak Boleh Lindungi Judi Online”