OLAHRAGA
Zohri Keluhkan Fasilitas Latihan yang Tidak Memadai Jelang Olimpiade Paris 2024

AKTUALITAS.ID – Atlet lari 100 meter putra andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, menyampaikan keluhannya mengenai kondisi arena latihan atletik di Stadion Madya yang dinilai tidak memadai. Persiapan menuju Olimpiade Paris 2024 terhambat akibat pemasangan panggung dan pemanfaatan stadion untuk berbagai kegiatan lain.
“Rasanya sekarang menjadi beban, karena lapangan Stadion Madya dipakai untuk latihan sepak bola dan pemasangan panggung di sekitar stadion,” ungkap Zohri kepada awak media usai menjalani latihan di Stadion Madya kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).
Zohri menambahkan bahwa sehari sebelumnya, pemanfaatan Stadion Madya sangat padat dengan berbagai kegiatan, termasuk aktivitas para pelari, latihan tim sepak bola Malud United, serta latihan timnas sepak bola perempuan. Saat ada kegiatan sepak bola di dalam Stadion Madya, Zohri dan rekan-rekannya harus berpindah tempat latihan di sekitar stadion. Namun, saat ini pun terdapat kegiatan pemasangan panggung hiburan.
Kondisi tersebut, menurut Zohri, menjadi kendala dalam persiapan menuju Olimpiade Paris yang hanya tersisa sekitar dua minggu lebih. “Ini sedikit kendala bagi saya karena memang harus benar-benar mempersiapkan diri ke Olimpiade Paris 2024,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai alternatif arena latihan yang lebih memadai, Zohri menyebutkan bahwa jika memungkinkan, latihan bisa dilakukan di Stadion Gelora Bung Karno. Namun, ia tidak mengetahui apakah penggunaan stadion tersebut diperbolehkan oleh pihak terkait.
Pelatih pelatnas atletik Indonesia, Eni Nuraini, juga mengakui bahwa kegiatan latihan Zohri dan kawan-kawan terhambat kondisi arena yang digunakan untuk berbagai kegiatan lain. “Kami mendapat lapangan, tetapi ternyata digunakan untuk kegiatan lain sehingga belum bisa khusus buat atletik karena terganggu latihan bola dan konser,” ujarnya.
Eni menambahkan bahwa terdapat arena latihan atletik lain di Pangalengan, Jawa Barat, namun lokasi yang berada di wilayah bukit tersebut lebih cocok untuk latihan lari jarak jauh atau maraton. “Kalau untuk sprinter dipindahkan ke Pangalengan juga kurang cocok, ya idealnya di Jakarta,” jelasnya.
Ia berharap kondisi yang dialami dalam persiapan atletik menjadi perhatian pemangku kepentingan karena atletik juga diharuskan memberikan hasil terbaik pada ajang kompetisi olahraga tertinggi dunia di Paris. (NAUFAL/RAFI)
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
RAGAM17/06/2025 19:30 WIB
Will Smith Ungkap Penyesalan Tolak Main di “Inception”
-
OLAHRAGA17/06/2025 21:00 WIB
PON Bela Diri 2025 Digelar di Kudus, KONI Gandeng Djarum Foundation
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
OLAHRAGA17/06/2025 19:00 WIB
Persib Dapat Amunisi Baru! Saddil Ramdani Tak Sabar Jalani Latihan Perdana
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
FOTO17/06/2025 22:15 WIB
FOTO: Diskusi KWP Bersama DPR Bahas RUU Penyiaran