Connect with us

OASE

Gambaran Sakaratul Maut dalam Pandangan Islam

Aktualitas.id -

Ilustrasi. Gambaran Sakaratul Maut dalam Islam: Persiapan Terakhir Menuju Alam Akhirat. (ist)

AKTUALITAS.ID – Sakaratul maut adalah fase terakhir dari kehidupan manusia di dunia, sebuah momen yang tak terelakkan sebelum memasuki alam barzakh. Dalam pandangan Islam, sakaratul maut merupakan salah satu momen paling menentukan dalam perjalanan manusia menuju akhirat. Proses ini tidak hanya penuh dengan tantangan, tetapi juga mengungkapkan kebenaran sejati tentang amal perbuatan manusia selama hidupnya.

Al-Qur’an menggambarkan sakaratul maut dengan bahasa yang menggugah kesadaran. Dalam Surat Qaf ayat 19, Allah SWT berfirman:

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.”  (Q.S. Qaf: 19)

Ayat ini menegaskan bahwa sakaratul maut adalah kenyataan yang tak dapat dihindari. Meskipun manusia sering kali berusaha menjauhi pikiran tentang kematian, namun pada akhirnya, saat itu pasti akan datang. Pada momen sakaratul maut, segala amal perbuatan manusia akan terlihat dengan jelas, menunjukkan kebenaran yang selama ini mungkin diabaikan.

Bagi mereka yang hidup dalam keingkaran dan dosa, Al-Qur’an memberikan gambaran yang mengerikan tentang proses pencabutan nyawa. Dalam Surat Al-Anfal ayat 50, Allah SWT berfirman:

“Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (sambil berkata): ‘Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar’.” (Q.S. Al-Anfal: 50)

Ayat ini mengilustrasikan betapa beratnya sakaratul maut bagi orang kafir. Malaikat yang ditugaskan mencabut nyawa mereka melakukannya dengan kekerasan, disertai dengan siksa yang menyakitkan. Ini adalah peringatan bagi kita semua tentang betapa pentingnya menjalani hidup dengan keimanan dan ketakwaan.

Rasulullah SAW juga memberikan gambaran tentang betapa sulitnya sakaratul maut. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

“Sungguh, sakaratul maut itu lebih menyakitkan daripada seratus tebasan pedang.” (HR. Ahmad)

Hadis ini menunjukkan bahwa rasa sakit yang dialami seseorang saat sakaratul maut jauh melebihi rasa sakit fisik biasa. Bahkan, rasa sakit itu diibaratkan lebih menyakitkan daripada seratus tebasan pedang. Ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu mempersiapkan diri dengan amal saleh sebelum kematian datang.

Namun, bagi orang yang beriman, sakaratul maut adalah momen yang penuh dengan ketenangan dan keindahan. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya orang mukmin, ketika sakaratul maut, didatangi oleh malaikat dengan wajah putih bersinar seperti matahari, membawa kain kafan dari surga, dan wewangian dari surga. Lalu mereka duduk sejauh mata memandang.” (HR. Ahmad)

Hadis ini menggambarkan bahwa bagi orang beriman, sakaratul maut adalah saat di mana mereka disambut dengan rahmat dan kasih sayang. Malaikat datang dengan membawa kain kafan dan wewangian dari surga, menandakan bahwa ruh mereka akan ditempatkan di tempat yang mulia.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa sakaratul maut adalah momen yang sangat menentukan dalam perjalanan hidup manusia menuju akhirat. Bagi yang beriman, ini adalah pintu menuju rahmat dan kebahagiaan abadi di surga. Namun, bagi yang ingkar, ini menjadi awal dari penderitaan yang tak terhingga. 

Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita perlu selalu mempersiapkan diri dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Dengan demikian, kita dapat menghadapi sakaratul maut dengan tenang, penuh harap, dan khusyu’, sehingga berakhir di tempat yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang Allah SWT. (YAN KUSUMA/RAFI)

TRENDING