Kubu Jokowi sebut Soeharto ‘Bapak Koruptor’, Gerindra: Itu Sangat Tidak Etis


Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, Mohammad Nizar Zahro. (ISTIMEWA)

AKTUALITAS.ID – Partai Gerindra mengkritik pernyataan tim sukses Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ahmad Basarah di media massa yang menyebut Presiden Indonesia kedua, Soeharto sebagai ‘Bapak’ korupsi.

Pernyataan Basarah itu untuk merespons ucapan Prabowo di Singapura yang mengatakan bahwa korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat.

Gerindra menilai pernyataan Basarah tersebut tidak etis. “Menanggapi pernyataan Basarah tentang mertua Prabowo sebagai guru korupsi, itu sangat tidak etis dan tidak mendidik kepada publik,” kata Ketua DPP Gerindra, Nizar Zahro kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Nizar menjelaskan, perkara yang menjerat Soeharto sudah diselesaikan secara hukum. Dia juga menyebut, terakhir ada penyitaan aset-aset dari keluarga Soeharto.

“Dan pernyataan Basarah norak, sangat politis atau justru karena sudah merasa panik, lalu dibawalah isu Pak Harto untuk menyerang Prabowo,” ujar Nizar.

Dia menilai pernyataan Basarah itu demi kepentingan pilpres 2019, yakni untuk memperburuk citra pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Nizar juga mengingatkan Basarah bahwa kader partainya sendiri banyak terjerat kasus korupsi. Dia meminta kepada Basarah untuk melihat data kadernya yang terkena operasi tangkap tangan KPK.

“Dalam kasus OTT saja perlu diketahui banyak dari kader partai Basarah. Apa perlu Basarah saya beri label sebagai ‘senior koruptor’ demi membangun stigma demi kepentingan Pilpres?” terang Nizar.

Sebelumnya, Juru Bicara Tim Jokowi-Ma’ruf Ahmad Basarah tak terima dengan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto, yang menyebut Indonesia kini seperti dilanda penyakit kanker stadium empat dalam hal korupsi.

Menurut dia, budaya korupsi saat ini merupakan warisan era Orde Baru, di mana Prabowo pernah menjadi bagiannya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>