Otoriter Birokrasi Rente


Ning Yatiek FORKOM warga Surabaya

AKTUALITAS.ID -Kepulan asap yang dinamakan bubur panas Surat Ijo sudah mulai bergulir kemana-mana, seiring bergulirnya waktu.

Tidak dapat dipungkiri bahwa bubur panas “Surat Ijo” menjadi jargon atau seolah magnet bagi para calon walikota yang akan maju di Pilwali Kota Surabaya.

Tapi seolah hanya sebatas jargon atau propaganda semata para Cawali selalu mendengungkan dan dengan janji – janjinya kepada warga.

Tapi bergulirnya waktu ditambah dengan dan nalar kritis warga Surabaya yang semakin bertambah, mengingat warga sudah memperjuangkan hampir 25 tahun tapi tidak membuahkan hasil yang maksimal.

Penulis mencoba mengkritisi dari sisi sebelah, yaitu soal Otoriter Birokrasi Rente, artinya kesewenangan Pemkot dalam menjalankan pemerintahannya dengan gelap mata, atau memutuskan sepihak bahwa tanah yg didiami warga afalah aset Pemkot Surabaya.

Berangkat dari hal tersebut, Pemkot telah banyak menabrak kaidah -kaidah hukum soal pertanahan.

Dan lebih runyam lagi bahwa hukum dijadikan legitimasi Pemkot untuk menarik retribusi kepada warga.

Ya karena Pemkot seolah menyewakan tanah atau lahan untuk ditempati warga.

Secara logika tidak masuk akal hal tsb terjadi, ditambah dengan otoritarian birokrasi yang tanpa pandang bulu lakukan retribusi pada warganya dengan alasan tidak jelas dan mendasar.

Ning Yatiek

FORKOM  Warga Surabaya

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>