Usai Pemilu Sabah, Lonjakan 260 Kasus Baru Corona di Malaysia


Otoritas Malaysia memperingatkan gelombang baru Covid-19 setelah pihaknya melaporkan 260 kasus baru dari Pemilu Sabah. Angka ini menjadi lonjakan harian terbesar sejak pandemi melanda Negeri Jiran.

Peningkatan infeksi berasal dari meningkatnya perjalanan ke dan dari Sabah untuk pemilihan negara bagian, kecuali satu kasus baru yang berasal dari infeksi lokal.

Sejauh ini Malaysia melaporkan infeksi harian tertinggi sebanyak 277 kasus pada 4 Juni lalu.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah mengatakan peningkatan kasus dapat dilihat sebagai “awal dari gelombang baru”. Dia mendesak masyarakat untuk terus menjaga jarak sosial dan menghindari keluar rumah, kecuali untuk urusan penting.

“Sekarang terserah kita (bagaimana) meratakan kurva. Sebelumnya kita telah melakukannya dan kita dapat melakukannya lagi,” ujarnya dalam konferensi pers.

“Dari 259 kasus, 31 kasus melibatkan mereka yang memiliki riwayat perjalanan ke Sabah. Ini menjadikan jumlah kumulatif kasus yang melibatkan perjalanan ke Sabah menjadi 119 sejak 20 September.”

Selain itu, Abdullah juga merinci kasus yang ditularkan secara lokal. Dia mengatakan Sabah terus mencatat angka tertinggi dengan 118 kasus, disusul Kedah 98 kasus, sementara Selangor dan Kuala Lumpur masing-masing 13 kasus.

Kasus lainnya terdeteksi di Johor, Putrajaya, Terengganu, Perlis, Melaka, Pahang, dan Penang.

Mengutip Channel News Asia, meningkatnya kasus baru-baru ini turut memicu kritik terhadap pemerintah setelah setidaknya dua politisi dinyatakan positif Covid-19 saat berkampanye di Sabah.

Media lokal melaporkan sebanyak 600 siswa sekolah di negara bagian Penang, Malaysia barat, diperintahkan menjalani tes setelah seorang guru dinyatakan positif Covid-19 usai menemani suaminya yang seorang politisi menghadiri kampanye di Sabah.

Abdullah menuturkan penerapan pembatasan perjalanan antar distrik di seluruh Sabah dari 3 Oktober hingga 16 Oktober dan target peningkatan kontrol pergerakan (TEMCO) di empat distrik akan membantu mengendalikan situasi Covid-19 di sana.

“Di saat yang sama, Kementerian Kesehatan dan instansi terkait lainnya akan berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19 secara nasional. Kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Pihak berwenang di Sarawak mengumumkan rencana untuk memperketat perjalanan setelah ada peningkatan kasus Covid-19 di Sabah dan Semenanjung Malaysia. Pemerintah Sarawak mengatakan akan melarang warga Malaysia dan WNA di Sabah dan wilayah federal Labuan memasuki negara bagian itu antara 4 dan 18 Oktober.

Selama periode tersebut, hanya warga Sarawak di Sabah dan Labuan yang akan diizinkan kembali ke negara bagian itu, itu pun harus melengkapi aplikasi daring dan pernyataan kesehatan. Mereka juga harus menjalani karantina selama 14 hari dan dites Covid-19.

Penghitungan nasional mencatat, Malaysia memiliki 11.484 kasus dengan total 136 kematian akibat virus corona.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>