Rasulullah Sang Pemurah


Rasulullah adalah sosok yang mempunyai sifat pemurah (al karam) yaitu cinta kebaikan dan suka memberi (hubb al khair wa al atha). Menurut cendekiawan Muslim asal Turki Muhammad Fethullah Gulen sejatinya bangsa Arab jahiliyah sangat menyukai orang yang mempunyai sifat murah hati. Ini tercermin dalam syair-syair mereka yang menggambarkan bahwa orang-orang Arab jahiliyah senang menyembelih ternak mereka untuk menghormati tamu.

Gulen menjelaskan dalam kondisi di mana kemurahan hati begitu disukai dan menjadi alat untuk menaikan prestise, muncullah sosok Rasulullah yang terkenal dengan kemurahan hatinya yang tak terhingga.

“Ketika sosok ini muncul (Rasulullah), orang-orang Arab benar-benar kehabisan kata-kata untuk melukiskan keluhuran sifatnya. Sebab semua yang dilakukan Muhammad, benar-benar dilakukan tanpa pamrih sampai-sampai mereka yakin bahwa seandainya Muhammad SAW mendermakan semua hartanya, pastilah tidak akan menceritakan itu kepada orang lain,” kata Fethullah Gulen dalam bukunya Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.

Gulen menjelaskan sebelum diangkat menjadi rasul, nabi Muhammad ternyata telah menjadi cermin yang memantulkan sifat Maha Pemurah yang dimiliki Allah. Rasulullah menjadi teladan sempurna pada semua sifatnya. Rasulullah adalah jalan menuju kemurahan hati yang sejati, sementara sifat murah hati adalah jalan menuju surga. Sedangkan sifat kikir yang disebutkan dalam Alquran dengan asy syuhh adalah jalan menuju neraka.

Dengan sifat pemurah itu, Rasulullah berhasil menaklukan setiap hati manusia, bahkan orang-orang yang sangat membencinya pun takluk dengan sikap pemurah dan akhlak yang agung yang ditunjukan Rasulullah.

“Jika dengan kesantunannya Rasulullah berhasil menaklukkan hati manusia, maka dengan kemurahan hatinya Rasulullah berhasil bersinggasana di dalamnya,” jelas Gulen.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>