Berita
Akhlak Rasulullah, Teladan dari Semua Nabi Sebelumnya
ebagai rasul terakhir, Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang agung, bahkan Alquran pun secara tegas mengakui. Hal ini terlihat dalam surat Al-Qalam ayat 4 : وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ Wa innaka la’alā khuluqin ‘aẓīm. “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung.” Pakar Tafsir Alquran asal Indonesia dalam buku Wawasan Alquran: Tafsir Tematik atas […]
ebagai rasul terakhir, Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang agung, bahkan Alquran pun secara tegas mengakui. Hal ini terlihat dalam surat Al-Qalam ayat 4 :
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Wa innaka la’alā khuluqin ‘aẓīm. “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung.”
Pakar Tafsir Alquran asal Indonesia dalam buku Wawasan Alquran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat menjelaskan, kata “di atas” mempunyai makna yang sangat dalam dan melebihi kata lain. Misal, pada tahap atau dalam keadaan akhlak mulia.
Sebagian ulama tafsir menyimpulkan Nabi Muhammad telah meneladani sifat-sifat terpuji dari para nabi sebelum dia. Nabi Nuh AS dikenal sebagai seorang yang gigih dan tabah dalam berdakwah, Nabi Ibrahim AS dikenal sebagai seorang yang pemurah, Nabi Daud AS dikenal sebagai nabi yang menonjolkan rasa syukur dan penghargaan atas nikmat Allah, Nabi Zakaria, Yahya, dan Isa adalah nabi yang berupaya menghindari kenikmatan dunia demi mendekatkan diri kepada Allah, dan demikian seterusnya.
Hal tersebut dikemukakan dalam surat Al-An’am ayat 90 yang menyebutkan dalam rangkaian ayat-ayatnya 18 nama nabi atau rasul. Setelah kedelapan belas nama disebut, Allah berpesan kepada Nabi Muhammad,
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ فَبِهُدٰىهُمُ اقْتَدِهْۗ
Ulā`ikallażīna hadallāhu fa bihudāhumuqtadih. “Mereka itulah yang telah memperoleh petunjuk dari Allah, maka hendaknya kamu meneladani petunjuk yang mereka peroleh.”
Rasulullah juga terkenal akan perhatiannya yang besar kepada umat manusia sampai hampir suatu ketika dia mencelakakan diri demi mengajak mereka beriman. Ini dijelaskan dalam surat Asy-Syu’ara ayat 3 :
لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ اَلَّا يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ
La’allaka bākhi’un nafsaka allā yakụnụ mu`minīn. “Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka (penduduk Mekah) tidak beriman.”
Sebelum adanya organisasi pencinta hewan, Nabi Muhammad lebih dulu mengajarkan agar berperilaku baik terhadap hewan. Tak hanya kepada makhluk hidup, kasih sayang Rasulullah juga dicurahkan sampai pada benda-benda tak bernyawa. Sisi, gelas, cermin, tikar, perisai, pedang, dan benda lain dia berikan nama, seakan-akan benda itu mempunyai kepribadian yang membutuhkan uluran tangan, rahmat, kasih sayang, dan persahabatan.
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir
-
NUSANTARA06/12/2025 12:30 WIBDikepung Banjir dan Longsor, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
-
RAGAM06/12/2025 20:00 WIBPetroChina Fhising Club – WMI Gelar Fishing Gathering dan Santunan Anak Yatim

















