Politisi Nasdem Tegaskan Kunjungan Jokowi ke NTT Bukan Untuk Kumpulkan Massa


AKTUALITAS.ID – Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menegaskan, kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kerja, bukan untuk mengumpulkan massa.

Ketika warga ramai berkumpul menyambut kedatangan Presiden di Maumere, NTT, kata Irma, itu bukan kehendak Jokowi dan sama sekali tidak ada unsur kesengajaan dalam kerumunan yang terjadi.

“Kita tidak boleh berprasangka buruk kepada rakyat yang ingin melihat secara langsung melihat presiden pilihannya,” ujar Irma, dikutip dari Antara, Kamis (25/2).

Menurut dia, kerumunan massa di Maumere berbeda dengan kerumunan massa pada acara pernikahan putri Rizieq Syihab di Petamburan, Jakarta.

“Presiden ke NTT dalam melaksanakan tugas negara. Kerumunan di NTT tidak disengaja dan tidak direncanakan,” kata Ketua DPP Partai NasDem tersebut.

Meski demikian, kata dia, protokol presiden dan protokol pemerintah daerah sebaiknya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran penting pada era pandemi, mengingat kerumunan berlebihan bisa membahayakan.

Namun, mantan anggota Komisi IX DPR itu menilai, tidak tepat juga apabila masalah itu sampai dilaporkan ke polisi.

Irma mengatakan, Jokowi sampai melambaikan tangan lewat jendela atas mobil karena tidak mau mengecewakan rakyat.

“Kunjungan Presiden adalah tugas resmi. Jika ada hal-hal di luar rencana, itu tanggung jawab protokol,” kata Irma.

Presiden Jokowi pada hari Selasa (23/2) berkunjung ke NTT untuk meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka setelah meninjau area lumbung pangan di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT.

Peristiwa itu bahkan sampai dilaporkan ke polisi oleh Ketua Koalisi Masyarakat Anti Ketidakadilan, Kurnia. Dia mengatakan, pelaporan ini bermula dari dugaan pelanggaran protokol kesehatan oleh Jokowi saat bertandang ke Maumere.

“Sayangnya di tengah gencarnya penegakan program protokol kesehatan ini dalam kegiatan kunjungan kepresidenan di NTT, Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin rakyat malah membuat kerumunan dan abai terhadap protokol kesehatan dengan melemparkan bingkisan dari atas mobil,” kata Kurnia kepada Liputan6.com, Kamis (25/2).

Kurnia tiba di Bareskrim untuk membuat laporan pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Dia baru keluar pada 15.30 WIB tadi.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>