Demo Anti-Kudeta Kian Meluas, Myanmar Mati Listrik


Pasokan listrik mati di sebagian besar wilayah Myanmar di tengah meluasnya demonstrasi anti-kudeta militer, Jumat (5/3).

Perusahaan milik pemerintah menyebut pemadaman listrik itu karena adanya gangguan sistem.

“Kerusakan sistem menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri,” kata Yangon Electricity Supply Corporation dikutip dari AFP.

Perusahaan pasokan listrik di kota Magway, di sepanjang Sungai Irrawaddy, juga melaporkan hal yang sama.

Netizen Myanmar ramai-ramai melaporkan pemadaman listrik itu melalui Facebook dan Twitter. Salah satu pengguna Facebook juga melaporkan pemadaman listrik di bagian lain negara itu.

Pada pukul 4 sore, Yangon Electricity Supply Corporation mengumumkan bahwa pihaknya berusaha memulihkan listrik, dan membutuhkan waktu untuk mengalirkannya ke seluruh kota di Myanmar.

“Kami membiarkan orang-orang dari semua kota tahu bahwa kami mencoba mengirim aliran listrik ke Yangon saat ini,” tulisnya di halaman Facebook resmi perusahaan itu.

Pengurangan pasokan listrik dilaporkan terjadi karena junta militer memperketat akses komunikasi, memblokir platform media sosial dan mematikan internet setiap malam.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan lebih dari 50 orang tewas akibat bentrokan antara aparat dan demonstran anti-kudeta di Myanmar. Krisis itu terjadi sejak kudeta berlangsung 1 Februari lalu.

Lebih dari 1.700 orang juga telah ditahan aparat Myanmar terkait demonstrasi, termasuk 29 wartawan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>