Aktivis 98 Dukung Usulan Sekjen PAN Soal Rumah Jabatan DPR Sebagai Tempat Isoman


Sekjen PAN Eddy Soeparno

AKTUALITAS.ID – Sejak kasus positif virus corona atau virus COVID-19 terdeteksi sejak Maret 2020 lalu, sejak itu kasus orang yang positif corona terus bertambah setiap hari.

Kasus positif COVID-19 di bulan ini terus mencetak rekor baru. Angkanya semakin tinggi. Begitu pula dengan angka pasien meninggal. Jumlah pasien sembuh juga terus meningkat di antara tingginya kasus positif dan kematian.

Pertanggal 14 Juli 202, kasus positif COVID-19 bertambah 54.517 menjadi 2.670.046 kasus. Pasien sembuh bertambah 17.762 menjadi 2.157.363 orang. Pasien meninggal bertambah 991 menjadi 69.210 orang.

Ditengah badai tsunami COVID-19 yang tak kunjung redah, akibatkan rumah sakit maupun gedung isolasi mandiri tidak dapat lagi menampung masyarakat yang dinyatakan positif COVID-19. Bahkan untuk menguburkan jenazah yang meninggal pun harus antri.

Kondisi seperti ini sangat memperihatinkan dan membutuhkan kerja keras dan kerja bersama dari semua pihak.

Terkait usulan agar gedung DPR RI dijadikan Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (Sekjend DPP PAN) Eddy Soeparno, khawatir keterbatasan fasilitas di gedung DPR RI akan menyulitkan masyarakat untuk lakukan isoman dan berpotensi memperburuk kondisi kesehatannya.

“Gedung DPR tidak memiliki fasilitas untuk menjadi gedung isolasi mandiri. Justru kami khawatir keterbatasan fasilitas di DPR akan menyulitkan warga untuk melakukan isoman dan bahkan berpotensi memperburuk kondisi kesehatannya,” katanya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini mengusulkan supaya rumah jabatan anggota DPR RI menjadi tempat isoman warga.

“Selain merupakan hunian yang layak dan memiliki fasilitas relatif lengkap, pemantauan terhadap warga yang terpapar juga mudah dilakukan, karena keberadaannya disebuah komplek yang menyatu,” ungkapnya.

Masih menurut Eddy Soeparno, anggota DPR RI masih memiliki alternatif pilihan untuk sementara tinggal ditempat lain, sementara warga belum tentu punya pilihan tinggal ditempat lain.

“Rata rata anggota DPR memiliki alternatif atau pilihan untuk pindah dan tinggal ditempat lain atau kembali ke dapilnya. Sementara warga belum tentu memiliki pilihan untuk tinggal ditempat selain rumahnya,” tuturnya.

Ditempat terpisah, Aktivis Gerakan 1998, Lutfi Nasution mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi dan mendukung usulan Sekjend DPP PAN Eddy Soeparno.

“Itu bagus dan harus didukung. Bangsa ini harus memiliki wakil-wakil rakyat yang peka dan kongkrit berbuat untuk rakyat dalam menangani pandemi,” katanya.

Masih menurut Ketua Gerakan Anti COVID-19 (GAC) JB 031, legislatif dan eksekutif harus bersinergi melawan pandemi COVID-19. Rakyat sedang susah, buang jauh-jauh perbedaan, jangan saling menyalahkan dan merasa paling benar.

“DPR dan pemerintah harus bersinergi dalam perang melawan COVID-19. Buang jauh-jauh perbedaan dan polemik, jangan saling menyalahkan dan merasa paling benar, hari ini rakyat sedang susah. Sudah satu tahun lebih kita dihantui COVID-19 yang sudah banyak merenggut nyawa orang-orang terdekat kita dan memiskinkan rakyat. Saatnya kita bersatu melawan COVID-19,” tambahnya.

Wakil Ketua Kampung Tangguh Jaya (KTJ) RW 09 Kelurahan Grogol mengingatkan agar anggota DPR RI kembali ke dapilnya untuk membantu meringankan kesulitan ekonomi dan memberikan vaksin untuk konstituennya.

“Situasi sulit seperti ini rakyat memanggil wakilnya yang sekarang duduk di gedung DPR, anggota DPR punya tanggung jawab moral dan politik untuk membantu meringankan kesulitan ekonomi dan mempercepat proses vaksinasi untuk wujudkan herd immunity agar kita bisa hidup normal seperti sedia kala,” pungkasnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>