Gunung Uhud Hingga Lebah Pun Mencintai Rasulullah SAW


Bukti kecintaan orang-orang saleh ditampakkan saat menyampaikan hadits-hadits beliau. Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Dr Aidh Abdullah Al Qarny, pada saat Imam Malik sedang membacakan kitab Al-Muwaththa di Masjid Nabawi, beliau disengat kelajengking sebanyak tiga belas kali, namun beliau tidak menghentikan bacaannya.

Setelah selesai membaca hadits ada salah seorang muridnya mendekati beliau dan bertanya, “Mengapa kamu tidak menghentikan bacaanmu?” Imam Malik menjawab, “Mahasuci Allah, mengapa aku harus menghentikan membaca ujaran (hadits) kekasihku hanya karena sengatan kalajengking, mana yang harus lebih dirindukan?”

Ibnu Musayyib pernah ditanya tentang salah satu hadits Rasulullah ﷺ pada saat beliau sedang terbaring sakit. Sebelum menjawab, beliau berkata, “Tolong! bantu aku duduk, aku tidak ingin membaca hadits Rasulullah ﷺ sementara aku dalam keadaan berbaring.”

Orang-orang saleh kerap kali meneteskan air matanya pada saat melihat orang yang sedang mengajarkan hadits Rasulullah ﷺ, lantas bagaimana sekiranya mereka melihatnya?

Rasulullah ﷺ pernah menoleh pada Gunung Uhud dan berkata, “Wahai Gunung Uhud, engkau tumpahkan kecintaanmu kepadaku, begitu juga aku.”

Subhanallah! Mahasuci Engkau, ya Allah, Gunung Uhud pun turut melontarkan kata cintanya kepadamu, wahai Rasulullah.

Beliau ﷺ berdiri di atas mimbar pada saat menyampaikan khutbahnya yang pertama kalinya dan beliau melihat sekumpulan lebah memperhatikannya sejak beliau menaiki mimbar.

Mereka mendengung seperti suara kicauan burung dan terdengar bak rintihan anak kecil, kemudian Rasulullah turun dari mimbar dan menaruh tangannya pada kumpulan lebah itu dan mendiamkannya.

Hasan Al Bashri berkata, “Sungguh, aku heran dengan kalian! Kumpulan lebah itu bergemuruh merindukan Rasulullah ﷺ, sementara kerinduan itu tidak ada dalam kalbu kalian.”

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>