Akibat Tindakan Oknum Sipir, Napi Dilapas Parigi Moutong Mengamuk


Ilustrasi Penjara, Foto: Istimewa

AKTUALITAS.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dilanda kericuhan pada Kamis petang (7/10/2021). Kerusuhan akibat para napi mengamuk itu terjadi hingga malam hari.

Polres Kabupaten Parigi Moutong pada saat kejadian langsung mengerahkan ratusan personel untuk mengamankan situasi di Lapas Parigi.

“Kurang lebih 180 personel gabungan Polri dan TNI bersiaga di di Lapas Parigi untuk menjaga situasi di sana,” kata Kepala Bagian Operasi (Kabag OPS) Polres Parigi Moutong AKP Junus Achpa yang dihubungi dari Palu, Kamis malam.

Ia mengatakan, keributan terjadi di Lapas akibat tindakan oknum sipir terhadap narapidana. Tindakan itu lalu menyulut kemarahan narapidana hingga berujung kericuhan.

Dari peristiwa itu, narapidana juga sempat membakar kasur dan kursi kayu di luar blok tahanan pada Kamis petang, hingga berupaya menerobos pintu Lapas, dan sebagian besar ruangan kantor dikuasai ratusan narapidana.

Bahkan, sempat terjadi aksi lempar batu dan sejumlah botol kaca ke arah petugas yang mencoba menenangkan narapidana di sisi tengah gerbang utama menuju ruang tahanan.

Guna meredam situasi agar tidak menimbulkan keributan meluas, polisi lalu melakukan pengamanan dengan personel gabungan.

“Kami [saat itu] belum bisa masuk ke lingkungan blok narapidana, kami masih mengupayakan langkah persuasif dengan melakukan negosiasi,” ujar Achpa.

Dalam proses negosiasi itu, Polisi memenuhi tuntutan narapidana agar oknum sipir yang diduga melakukan penganiayaan terhadap narapidana diproses hukum.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas III Parigi Muhammad Askari Utomo berjanji segera menindaklanjuti permintaan narapidana jika menyampaikan tuntutan secara baik-baik.

“Teman-teman coba tenang, bicara baik-baik, biar saya tahu apa tuntutan kalian,” katanya sambil melerai kericuhan.

Akibat tindakan anarkis, pihak kepolisian sempat membuang tembakan peringatan untuk menghalau kericuhan. Tetapi, ratusan narapidana tetap berupaya menerobos gerbang utama menuju pintu keluar Lapas.

Dilaporkan, lima narapidana diduga dianiaya oleh oknum sipir.

“Kalau di butuhkan penambahan personel, kami akan tambah. Mudah-mudahan situasi ini terus kondusif,” demikian Achpa.

Otoritas Lapas berjanji segera menindaklanjuti tuntutan narapidana pasca-keributan yang terjadi petang itu.

“Apapun tuntutan mereka (narapidana) kami dengarkan dan kami teruskan kepada pimpinan, untuk saat ini fokus kami meredam agar situasi terkendali dan kondusif,” kata Kepala Lapas Kelas III Parigi Muhammad Askari Utomo.

Otoritas Lapas akan melakukan klarifikasi dari berbagai pihak, termasuk pemeriksaan terhadap sejumlah narapidana dan sipir yang bertugas saat itu

Keributan terjadi pada Kamispetang, diduga tahanan mendapat perlakuan tidak wajar oleh sipir yang bertugas, kejadian itu kemudian menyulut emosi narapidana hingga kericuhan tidak terhindarkan.

Narapidana juga sempat membuat tindakan anarkis, merusak dan melakukan aksi pembakaran sejumlah fasilitas di luar blok.

Bahkan, terjadi aksi lempar batu dan sejumlah botol kaca ke arah petugas yang melerai keributan hingga akhirnya polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara.

“Sebelum keributan terjadi, memang petugas/sipir sedang melakukan penertiban telepon seluler di blok tahanan. Kami juga belum bisa mengatakan apa penyebab pastinya. Tentu ini perlu investigasi lebih lanjut,” papar Askari.

(Antara)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>