Oktober 2021, BPS Catat Impor Farmasi dan Buah-buahan Turun


Neraca perdagangan pada Oktober 2017 tercatat surplus US$ 900 juta, dengan raihan ekspor US$ 15,09 miliar dan impor US$ 14,19 miliar. Secara akumulasi Januari-Oktober 2017, juga tercatat surplus US$ 11,78 miliar. Ekspor US$ 138,46 miliar dan impor US$ 126,68 miliar

AKTUALITAS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai USD16,29 miliar. Angka ini naik 0,36 persen dibandingkan September 2021 atau naik 51,06 persen dibandingkan Oktober 2020.


Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, pada bulan lalu impor hampir naik pada semua sektor kecuali pada sektor konsumsi. Sektor ini mengalami penurunan terutama untuk impor farmasi dan buah-buahan.

“Komoditas yang berpengaruh pada impor konsumsi, karena menurunnya impor untuk produk farmasi yang mengalami penurunan 35,44 persen lalu diikuti buah buahan turun 14,51 persen,” kata Margo, Jakarta, Senin (15/11/2021).

Margo mengatakan, di balik penurunan sektor konsumsi, impor bahan baku penolong dan barang modal mengalami lonjakan. Masing masing sebesar memberikan sumbangan 75,55 persen dan 14,60 persen.

“Bahan baku penolong menyumbang 75,55 persen, barang modal menyumbang 14,60 persen, konsumsi konsumsi menyumbang 9,76 persen,” jelasnya.

Dia menambahkan, besarnya porsi impor bahan baku penolong dan barang modal menandakan aktivitas ekonomi mulai mulai meningkat. Ini menandakan perekonomian mulai membaik.

“Bahan baku penolong 75,55 persen dan barang modal sebesar 14,60 persen indikasi baik karena bahan baku penolong dan barang modal sama-sama meningkat dan ini berdampak pada aktivitas ekonomi Indonesia,” tandasnya. 

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>