Mensos: Peksos Tugas Mulia di Tengah Tantangan Sosial


Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan keterangan persnya di kantor Kemensos, Senin (27/9/2021). Dalam keterangan persnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini ingin memastikan ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial melalui pemutakhiran data secara periodik dan sistematis. Kemensos melakukan pemadanan data penerima bantuan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdaftar di Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).AKTUALITAS.ID/Munzir.

AKTUALITAS.ID – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut pekerja sosial (peksos) memiliki tugas mulia di tengah banyak tantangan sosial yang kompleks

Mensos Risma memotivasi pekerja sosial agar tidak berkecil hati dan terus memberikan pengabdian terbaik dalam webinar Peringatan Hari Pekerjaan Sosial Sedunia diselenggarakan Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) secara daring di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

“Kebanyakan orang menilai peksos merupakan pekerjaan sekadarnya. Padahal sebenarnya, tugas peksos ini berat, karena menghadapi penyandang disabilitas dan sebagainya. Walaupun berat dan dianggap remeh, tugas ini grade-nya tinggi di mata Tuhan,” kata dia dalam keterangan tertulis,Selasa (15/3/2022).

Ia memotivasi peksos agar bekerja sungguh-sungguh dan penuh pengabdian.

Dia mengatakan tantangan tugas pekerja sosial cukup berat, karena kasus-kasus kekerasan, termasuk kekerasan seksual terhadap anak-anak, cenderung meningkat.

“Jadi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa merespons tantangan dengan cepat,” kata dia.

Untuk mengatasi kompleksitas tantangan, Risma berpesan kepada peksos agar memperkuat kolaborasi dengan Tagana, PSM, dan pilar sosial lainnya. Dengan begitu, peksos akan siap memberikan pelayanan kepada mereka yang membutuhkan.

Hal ini sesuai tema Hari Pekerjaan Sosial Sedunia 2022 yang jatuh pada 15 Maret 2022, “Bersama Membangun Dunia Eko-Sosial Baru: Tidak Meninggalkan Seorangpun”. Tema ini menyajikan visi dan rencana aksi untuk menciptakan nilai, kebijakan, dan praktik global baru berkelanjutan yang mengembangkan kepercayaan, keamanan, dan keyakinan bagi semua orang. Bahwa segala pembangunan yang dilakukan dapat dirasakan bagi semua orang.

Oleh karena itu, ia menyampaikan peksos harus mampu mengantisipasi dan menyesuaikan perubahan di masyarakat sehingga dapat menyelesaikan permasalahan sosial.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) IPSPI Widodo Suhartoyo mengatakan profesi pekerja sosial masih menghadapi stigma, diremehkan, dipinggirkan, dan mendapatkan imbalan yang tidak sesuai, bahkan dibayar rendah dalam konteks upah minimum.

Menurutnya, IPSPI perlu melakukan beberapa kegiatan untuk mempertegas peranan pekerja sosial di Indonesia, antara lain pengembangan sumber daya manusia (SDM), sumpah profesi, izin praktik, dan standar kompetensi pekerja sosial.

“Hari Pekerjaan Sosial Sedunia 2022 ini diharapkan juga akan menjadi kesempatan utama bagi profesi pekerja sosial untuk melibatkan semua jaringan dan komunitas praktik pekerjaan sosial pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang memungkinkan semua orang dihormati martabatnya melalui masa depan bersama,” kata dia.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>