Wamenkeu Dorong Jajaran Kemenkeu Bengkulu untuk Pahami APBD dan Gerak Ekonomi Daerah


Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara (Doc. https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Ada-Tiga-Fungsi-yang-Diperhatikan)

AKTUALITAS.ID – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) mendorong jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di daerah untuk ikut memahami bagaimana gerak ekonomi daerah dan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal tersebut Wamenkeu sampaikan dalam Rapat Koordinasi Gabungan (Rakorgab) Kemenkeu Satu Wilayah Bengkulu dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang diselenggarakan di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bengkulu pada Jumat (15/9).

“Lihat apa yang terjadi di perekonomian Bengkulu, kabupaten demi kabupaten. Lihat apa yang terjadi dengan APBD-nya, apa yang perlu kita perkuat, apa yang perlu kita dorong,” kata Wamenkeu.

Wamenkeu mengungkapkan beberapa waktu terakhir pimpinan Kemenkeu mendorong seluruh jajarannya untuk melihat perekonomian secara konkret dan dalam kerangka pengelolaan ekonomi Indonesia, bukan sebatas melaksanakan tugas dan fungsi sesuai masing-masing unit saja. Pegawai diharapkan mampu melihat gerak ekonomi yang ada di daerah, mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai APBD, kemudian identifikasi sektor apa saja yang bisa diperkuat dari APBD tersebut sehingga dapat memberikan manfaat dan dampak yang lebih luas untuk masyarakat lokal.

“Kita punya kewajiban yaitu melihat ekonomi Indonesia. Bukan hanya mengumpulkan pajak, kepabeanan dan cukai tanpa melihat ekonomi, tidak boleh. Hanya mengatakan bahwa kami bisa menyalurkan APBN ke daerah tapi tidak melihat kondisi ekonomi lokal, tidak boleh. Harus konkret. Kekayaan negara kita yang luar biasa banyak tetap dikelola, diadministrasikan, dan harus juga connect kepada perekonomian kita seperti apa sehingga pengelolaan kekayaan negara kita menjadi konkret,” ujar Wamenkeu.

Untuk itu, Kemenkeu mendorong pemantauan ekonomi lokal melalui rapat ALCO Regional. Kegiatan ini digunakan untuk membangun sinergi antarunit di Kemenkeu dengan pemerintah daerah dalam pelaksanaan APBN dan APBD untuk mendukung kemajuan daerah. Harapannya, APBN dan APBD bisa benar-benar menciptakan multiplier effect bagi masyarakat dan menggerakkan sektor-sektor untuk memajukan perekonomian Bengkulu.

“ALCO regional tidak boleh hanya lihat APBN saja, tapi lihat ekonomi lokal. APBD ini benar-benar menyentuh masyarakat, bisa menciptakan multiplier effect yang paling tinggi. Sektor yang diinginkan menjadi penggerak dari ekonomi lokal ini terakomodasi atau tidak oleh APBN dan APBD,” kata Wamenkeu.

Wamenkeu apresiasi pelaksanaan ALCO Regional yang sudah dilaksanakan di Bengkulu. Ke depannya, Wamenkeu berpesan agar seluruh jajaran Kemenkeu terus berkomunikasi dan berdiskusi dengan pemerintah daerah setempat, media, hingga dengan masyarakat.

“Kita bukan hanya sekedar mengerjakan tugas kita sendiri, tapi kita mengerjakan tugas untuk perekonomian Indonesia melalui peningkatan pengelolaan ekonomi Bengkulu,” ujar Wamenkeu.

Wamenkeu berharap jajaran Kemenkeu Satu di Bengkulu dapat semakin fasih membaca gerak ekonomi masyarakat dan terus mencari ide dan cara baru dalam membantu masyarakat Bengkulu agar dapat semakin maju.

“Tugas kita melayani. Dan kita memikirkan cara yang lebih baik, lebih kuat, lebih kredibel untuk melakukan pelayanan yang menuju kesempurnaan. Dan tentu kita sudah tahu persis pelayanan yang menuju kesempurnaan itu kita lakukan dengan integritas, dengan makin profesional, dan makin bersinergi,” kata Wamenkeu. (Red)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>