Bekali Keterampilan Para PMI, Ganjar akan Siapkan Sekolah Vokasi


Bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD menyapa pendukungnya usai mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). Pasangan bakal capres dan bakal cawapres yang diusung koalisi PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura tersebut mendaftarkan diri sebagai peserta pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. (Dok. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan )

AKTUALITAS.ID – Bakal Calon Presiden (Capres) RI Ganjar Pranowo mengaku akan menyiapkan sekolah vokasi untuk pembekalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sehingga mereka memiliki kemampuan dan keterampilan lebih saat bekerja di luar negeri.

“Perlu disiapkan pada masa depan dari sisi jumlah. Dari sisi kebutuhan secara vokasi, perlu pula menyiapkan dengan baik, mengarahkan anak-anak kita dengan baik. Kelak seluruh lapangan pekerjaan bisa diisi oleh anak-anak yang hebat ini,” kata Ganjar pada acara pembekalan kepada 1.500 calon PMI yang berangkat ke Korea Selatan, di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Selain itu, Ganjar juga mendorong calon PMI untuk dapat mengetahui hak dan kewajibannya. Dengan demikian, mereka dapat dihargai di luar negeri.

Dengan keterampilan yang baik, menurut Ganjar, PMI dapat memiliki pendapatan yang baik sebab sesuai dengan kebutuhan.

“Mereka harus tahu hak-haknya, kerjanya juga mesti menunjukkan bahwa bersangkutan punya keterampilan yang bagus, kinerjanya bagus. Dengan demikian, mereka akan dihormati dan diakui,” kata dia.

Ganjar juga meminta kepada PMI apabila menemukan kendala dan masalah untuk bisa lapor ke Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sehingga ada solusi dan perlindungan atas masalah yang terjadi.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga menyoroti persoalan migran ilegal di luar negeri. PMI ilegal masih menjadi isu prioritas yang harus diselesaikan.

Untuk menghindari hal itu, kata dia, calon PMI harus menyiapkan legalitas keberangkatan, menyiapkan ketrampilan, dan memiliki orientasi untuk mengetahui akan bekerja di mana sehingga mengerti hak dan kewajiban.

“Cara yang ilegal sering kali ada kasus atau masalah, dan harus ngurus soal itu. Saya tanya di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ini bagian dari persoalan terkait dengan kepentingan nasional, yang ada di luar salah satunya soal pekerja migran ini,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pekerja migran sebagai salah satu penyumbang terbesar devisa negara berhak mendapatkan penghormatan.

Sejauh ini, menurut dia, BP2MI sudah menyiapkan jalur cepat di bandara hingga ruang tunggu khusus untuk PMI sebagai salah satu bentuk penghormatan.[Yan Kusuma/Rafi]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>