Connect with us

EKBIS

Pascabencana Sumatera, Wamentan Pastikan Pemulihan Sektor Pertanian

Aktualitas.id -

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI sekaligus Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono (tengah), didampingi Wakil Ketua Umum DPN HKTI sekaligus Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri (keempat kiri) serta diikuti pengurus HKTI lainnya memberi keterangan kepada media terkait Pelepasan Bantuan HKTI Peduli Tahap II untuk Sumatera, di Jakarta, Rabu (31/12/2025). Antara/Harianto

AKTUALITAS.ID – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan penanganan sektor pertanian pascabencana merupakan bagian dari komitmen negara untuk melindungi sumber penghidupan petani dan peternak.

Wamentan memastikan pemerintah mempercepat pemulihan sektor pertanian hingga peternakan pascabencana di wilayah Sumatera, agar kembali berproduksi.

Sudaryono menyampaikan berdasarkan pendataan awal, sekitar 70 ribu hektare lahan pertanian terdampak bencana, dengan sekitar 11 ribu hektare di antaranya mengalami puso akibat kerusakan berat.

“Lahan yang mengalami puso ini sudah tidak berbentuk sawah lagi. Untuk itu, Kementerian Pertanian akan melakukan perbaikan melalui program cetak sawah, termasuk penyediaan benih dan alat mesin pertanian agar lahan bisa kembali produktif,” kata Sudaryono, usai acara pelepasan bantuan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk korban bencana Sumatera, di Jakarta, Rabu (31/12/2025).

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini, menuturkan berbagai langkah-langkah strategis untuk memulihkan lahan sawah dan sektor peternakan yang terdampak bencana baik di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Sudaryono yang juga merupakan Ketua Umum HKTI mengatakan pemulihan lahan sawah akan dilakukan secara bertahap seiring proses pembersihan dan rehabilitasi wilayah terdampak pascabencana. Pendataan rinci terhadap kondisi lahan pertanian yang rusak akan dilakukan mulai awal Januari 2026.

Ia menjelaskan, untuk lahan pertanian yang terdampak namun tidak mengalami gagal panen, seperti terendam banjir sementara atau terganggu akses distribusinya, Kementan akan melakukan pendampingan agar aktivitas produksi dapat kembali berjalan normal.

Selain sektor tanaman pangan, katanya lagi, Kementan juga melakukan pendataan terhadap dampak bencana pada subsektor peternakan, meliputi ternak ayam, sapi, dan kambing.

“Untuk peternakan yang mengalami kerusakan akibat bencana, Kementan akan menyiapkan bantuan pemulihan pascabencana, termas

uk bantuan ternak, pakan, dan sarana pendukung lainnya agar usaha peternakan masyarakat bisa bangkit kembali,” ujarnya pula.

Sudaryono juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan bencana, baik pada tahap kedaruratan maupun pemulihan.

“Pemulihan pertanian tidak bisa dilakukan sendiri. Kementerian Pertanian akan bekerja sama dengan pemerintah daerah serta organisasi petani seperti HKTI agar perbaikan sawah dan peternakan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran,” katanya.

Melalui langkah-langkah tersebut, Sudaryono berharap pemulihan sektor pertanian di wilayah terdampak bencana di Pulau Sumatera dapat berjalan optimal dan berkontribusi pada keberlanjutan ketahanan pangan nasional.

(Goeh Wndh)

TRENDING