Connect with us

POLITIK

Buru Kursi Kabinet? Pengamat: Dukungan Dini Parpol ke Prabowo 2029 Sinyal Reshuffle Dekat

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Deklarasi dukungan yang terbilang dini dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada Presiden Prabowo Subianto untuk Pilpres 2029 menuai sorotan tajam dari pengamat politik. Menurut analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa), langkah ini bukan sekadar bentuk loyalitas, melainkan strategi cerdik untuk mengamankan posisi di kabinet.

Hensa menilai, dukungan yang disampaikan jauh sebelum kontestasi Pilpres 2029 ini adalah indikasi kuat bahwa reshuffle kabinet sudah di depan mata. “Ini strategi klasik. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka adalah sekutu yang loyal, dan dukungan yang dikeluarkan para partai besar ini sudah jelas bahwa reshuffle sebentar lagi akan berlangsung,” ujar Hensa kepada wartawan, Minggu (4/5/2025).

Lebih lanjut, Hensa menafsirkan deklarasi dini ini sebagai adanya ‘kegaduhan politik’ di antara partai koalisi yang tengah berlomba-lomba memperebutkan pengaruh dan posisi strategis. “Ini terlihat seperti mereka tahu kalau enggak gerak cepat, bisa kehilangan slot di kabinet,” tegasnya.

Ia menambahkan, waktu deklarasi ketiga partai tersebut dinilai terlalu prematur untuk konteks Pilpres 2029. Seharusnya, kata Hensa, dengan dihapuskannya presidential threshold menjadi 0 persen, partai-partai besar seperti Golkar, PAN, dan PKS memiliki keberanian lebih untuk mengusung ketua umum mereka sendiri sebagai calon presiden.

“Pilpres 2029 masih jauh, dan dengan presidential threshold nol persen, partai-partai besar ini seharusnya punya nyali buat calonin ketum mereka,” ungkap Hensa.

Hensa khawatir deklarasi yang terlalu dini ini justru bisa memunculkan persepsi partai-partai ini kurang memiliki visi jangka panjang dan hanya berfokus pada kepentingan sesaat. “Kalau fokusnya hanya mempertahankan kursi, bisa-bisa kehilangan momentum pada saat Pilpres 2029 nanti, terlebih lagi publik saat ini semakin kritis,” ujarnya.

Untuk itu, Hensa menyarankan publik untuk terus mencermati reaksi dari Prabowo terkait dukungan tersebut. “Prabowo punya gaya kepemimpinan yang suka kejutan. Bisa jadi reshuffle ini bukan cuma soal ganti menteri, tapi juga bikin peta politik baru. Kita lihat aja, apakah partai-partai ini beneran aman atau tidak,” tandas Hensa, meninggalkan pertanyaan menarik seputar dinamika politik yang akan terjadi. (Ari Wibowo/Mun)

TRENDING