Connect with us

Berita

DPR Dukung PSBB Transisi di DKI Jakarta dengan Pengawasan Ketat

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta dengan menitikberatkan kepada analisa data dari berbagai sisi. Perpanjangan PSBB di DKI Jakarta dinilai Mufida menjadi PSBB Transisi Menuju Aman, Sehat, dan Produktif bisa menjadi […]

Published

pada


AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta dengan menitikberatkan kepada analisa data dari berbagai sisi.

Perpanjangan PSBB di DKI Jakarta dinilai Mufida menjadi PSBB Transisi Menuju Aman, Sehat, dan Produktif bisa menjadi contoh bagaimana respons kebijakan terhadap Covid-19 (Virus Corona) dibuat dengan cara terukur dan tidak tergesa-gesa.

“Indikator epidemiologi,kesehatan publik dan fasilitas Kesehatan hasil masukan dari berbagai tim ahli kesehatan bisa menjadi acuan dalam penerapan kebijakan baru. Hasil dari berbagai indikator tadi adalah tetap memperpanjang PSBB dengan pelonggaran di beberapa aktivitas dengan protokol ketat,” ujar anggota DPR dari Dapil Jakarta II ini di Jakarta, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, meskipun pemulihan ekonomi penting dan ada kepentingan untuk memperoleh PAD bagi Pemprov, namun pelonggaran dan pengaktifan kembali kegiatan ekonomi dilakukan secara bertahap dengan pembatasan kapasitas serta protokol yang ketat.

“Catatannya ada pada pengawasan Penerapan Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) di RW yang masih merah. Kemudian disiplin dari masyarakat dan pelaku serta pengawasan yang ketat di sektor-sektor yang mulai dilonggarkan seperti perkantoran, rumah makan, kendaraan umum, tempat ibadah, pusat perbelanjaan dan yang ditetapkan di fase I,” tutur Mufida.

Mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini juga meminta PSBB transisi yang dilakukan tetap ada pengawasan langsung dengan menerjunkan personil guna mengawasi tempat-tempat yang mendapat pelonggaran aktivitas.

“Pastikan aktivitasnya sesuai dengan kapasitas yang diatur di fase I dan sekaligus memastikan aktivitas yang belum boleh berjalan seperti sekolah di fase II tetap mengikuti aturan,” kata dia.

Meskipun adanya pelonggaran kata Mufida, yang harus dipahami oleh semua kalangan adalah status DKI Jakarta tetap memberlakukan PSBB.

Sehingga, lanjut Mufida, jangan sampai dimaknai pelonggaran dalam PSBB kali ini sebagai new normal dalam beraktivitas. Ia menegaskan perpanjangan PSBB kali ini adalah langkah pembiasaan terhadap pola hidup sehat dan aman sesuai protokol covid-19

Mufida juga mengapresiasi penggunaan rem kebijakan yang bisa membatalkan pelonggaran aktivitas jika ternyata kembali terjadi tren peningkatan kasus.

“Kebijakan utama adalah memperpanjang PSBB dengan sebutan PSBB Transisi Menuju Aman, Sehat, dan Produktif. Sehingga hal-hal yang diatur ketat dalam PSBB masih berlaku. Meski ada pelonggaran di beberapa sektor bukan berarti DKI Jakarta memberlakukan new normal. Pengertian yang sepaham ini penting agar tidak terjadi kerancuan di lapangan,” ungkap Mufida.

Dirinya menambahkan, guna menunjang keberhasilan transisi ini, sebaiknya dilakukan sosialisasi hidup disiplin dengan protokol kesehatan berbasis RW dan RT secara masif. Sosialisasi bisa dilakukan dengan melibatkan tokoh setempat dan para influencer melalui berbagai media.

“Selain itu, perlu disiapkan sarana pendukung pelaksanaan protokol kesehatan di semua tempat. Misalnya hand sanitizer, marka jarak 1-1,5 m, tempat cuci tangan, masker dan lainnya. Penyediaan sarana di area publik disediakan oleh pemerintah, dan area privat disediakan oleh pengelola tempat. Semoga masa transisi di Jakarta berhasil dengan partisipasi publik dan dukungan semua pihak,” papar Mufida mengakhiri.

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id