Soal Kasus Jiwasraya, SBY: Ada yang Sengaja Belokkan Ke Pemerintahannya


Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melambaikan tangan seusai menyampaikan pidato pada Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Dalam pidatonya SBY menegaskan komitmen untuk mendukung pemerintah agar sukses dalam menjalankan tugasnya meskipun Partai Demokrat berada di luar pemerintahan. AKTUALITAS.ID/Munzir/KBH

AKTUALITAS.ID – Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara mengenai kasus Jiwasraya. Pada awal mula kasus ini bergulir SBY tak merasa terusik.

“Sewaktu saya mendengar ada kasus keuangan yang menimpa PT. Asuransi Jiwasraya, salah satu BUMN kita, saya tak berkomentar apapun. Pikir saya, bisa saja sebuah korporat, termasuk Jiwasraya, mengalami masalah demikian. Pasang surut keadaan keuangan perusahaan, sehat-tidak sehat, boleh dikata lumrah. Namun, ketika dalam perkembangannya saya ketahui angka kerugiannya mencapai 13 triliun rupiah lebih, saya mulai tertarik untuk mengikutinya. Ini cukup serius,” kata SBY, Senin (27/1/2020).

Namun ketika ada penggiringan opini kepada pemerintahannya, SBY pun mulai bertanya-tanya meski belum merasa terusik.

“Ketika Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, sayapun tak merasa terusik. Tesis saya, untung rugi dalam dunia bisnis bisa saja terjadi. Kalau mengetahui kondisi keuangannya tak sehat, korporat tentu segera melakukan langkah-langkah perbaikan. Bahkan ketika beberapa saat kemudian, Kementerian BUMN secara eksplisit mengatakan bahwa masalah Jiwasraya bermula di tahun 2006, saya juga tak merasa terganggu. Apalagi, di tahun 2006 dulu saya tak pernah dilapori bahwa terjadi krisis keuangan yang serius di PT. Jiwasraya,” tuturnya.

Ketua Umum Partai Demokrat itu baru merasa ada yang sengaja membelokkan Jiwasraya kepada pemerintahannya.

“Namun, ketika mulai dibangun opini, dan makin kencang, bahwa seolah tidak ada kesalahan pada masa pemerintahan sekarang ini, dan yang salah adalah pemerintahan SBY, saya mulai bertanya, apa yang terjadi? Kenapa isunya dibelokkan? Kenapa dengan cepat dan mudah menyalahkan pemerintahan saya lagi,” ujarnya.

Padahal lanjut Ketua Umum Partai Demokrat ini, Jiwasraya mulai bermasalah sejak 3 tahun terakhir.

“Karenanya, dihadapan staf dan beberapa tamu saya di rumah yang merasa tidak terima, jika lagi-lagi saya yang disalahkan, saya sampaikan komentar ringan saya. Intinya, kalau memang tak satupun di negeri ini yang merasa bersalah dan tak ada pula yang mau bertanggung jawab, ya salahkan saja masa lampau,” tandasnya.

Saat ini Kejagung sudah menetapkan 5 tersangka kasus Jiwasraya. Mulai dari pejabat Jiwasraya hingga swasta. Mereka yaitu, Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo, Dirut PT Hanson International Tbk (MYRX) Benny Tjokrosaputro, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat, serta mantan Direktur Utama Jiwasraya periode 2008-2018 Hendrisman Rahim dan mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya Syahmirwan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>