Usai Hadapi Pandemi Covid-19, Waketum Golkar: Optimis Ekonomi RI Segera Pulih


Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin, Foto: Istimewa

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin optimis melihat hasil kerja tim ekonomi Indonesia yang mulai memperlihatkan hasil di tengah wabah virus corona (Covid-19). Lewat kerja Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, kata dia, Indonesia diprediksi menjadi salah satu dari empat negara di dunia yang pada akhir 2020 memiliki pertumbuhan ekonomi positif.

“Saya optimistis karena dolar saat ini sudah di bawah 14 ribu, artinya tim ekonomi telah bekerja secara serius dan baik, dolar terbukti turun dan tidak perkasa lagi, Indonesia juga diprediksi menjadi negara yang segera recovery menghadapi pandemi Covid-19 di dunia,” kata Nurul kepada wartawan, Senin (8/6/2020).

Hal itu disampaikan Nurul Arifin melihat hasil survei persepsi masyarakat terhadap penanganan Covid-19 yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. Ia menyatakan, data-data dari hasil survei tersebut bukanlah angka yang menakutkan. Pasalnya survei dilakukan saat pandemi Covid-19.

Perihal kepuasan masyarakat terhadap kondisi perekonomian nasional memang menurun selama bulan Mei 2020 Nurul melihatnya sebagai hal wajar.

“Survei ini dilakukan masa pandemi Covid-19, jadi masalahnya lebih menyangkut perasaan. Ketika pertanyaan seperti itu diajukan pada masa pandemi, maka tidak ada keceriaan dalam jawabannya, karena semua dalam situasi prihatin,” ucap Nurul.

“Meski ada Bansos di sana, tetap saja dianggap masih kurang. Tetapi kalau survei dilakukan pada masa normal tentu jawabnya akan berbeda,” katanya.

Dia optimis melihat Indonesia di mana bantalan ekonominya bekerja dengan baik dan tidak membuat chaos. Pemerintah dan tim ekonominya saat ini sudah bekerja dengan keras dan terbukti sudah baik. Selain itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga melihat jika masyarakat mempunyai kemampuan analisa yang baik dan fair, khususnya dalam mensupport Gugus Tugas Covid-19 yang dinilai sudah bekerja dengan baik.

“Mereka bisa melihat ini situasi yang tidak normal, bukan situasi lokal tapi juga terjadi di seluruh dunia,” kata Nurul.

Perihal Kartu Prakerja, kata dia, juga terbukti ada sekitar 12 persen dari masyarakat yang menyukai dan melihat bahwa program tersebut berguna bagi mereka.

“Ini membuktikan bahwa ada pula masyarakat kita yang lebih suka mendapatkan bantuan lewat program online seperti kartu Prakerja, agar dapat keahlian seperti yg mereka pilih. Mereka tidak ingin hanya bantuan sembako saja,” ungkap Nurul.

Bukti lain, kata dia, hingga hari ini sudah ada 8,6 juta orang mendaftar dalam program Kartu Prakerja padahal target awal hanya 5,6 juta orang saja.

“Respons masyarakat terhadap program Prakerja tinggi dan positif. Kementerian Perekonomian juga sedang evaluasi Prakerja ini agar lebih baik,” kata Nurul.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>