Selama Pandemi Covid-19, Anies Sebut Harapan Hidup Warga DKI Meningkat


Gubernur DI Jakarta, Anies Baswedan. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan

AKTUALITAS.ID – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2020 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, hari ini Senin (19/4).

Dalam paparannya, Anies mengatakan, program yang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta selama tahun 2020 lebih banyak mengenai penanganan pandemi Covid-19. Dia mengatakan, meskipun pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa terhadap dunia kesehatan hingga perekonomian, namun ternyata angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Umur Harapan Hidup meningkat di tahun 2020.

“Alhamdulillah, capaian dimensi Indeks Pembangunan Manusia DKI Jakarta tahun 2020 sangat baik, meskipun kita berhadapan dengan situasi pandemi,” kata Anies saat memaparkan LKPJ di depan para anggota dewan dan pimpinan sidang, Senin (19/4/2021)

Anies menyebutkan, tahun 2019, IPM berada pada angka 80,76. Sedangkan tahun ini tercatat sebesar 80,77. Anies mengklaim, IPM DKI Jakarta merupakan yang tertinggi di Indonesia.

“IPM tersebut tertinggi di Indonesia dan merupakan satu-satunya provinsi dengan nilai IPM di atas nilai 80 atau masuk dalam kategori sangat tinggi,” ujarnya.

Pada dimensi kesehatan, Umur Harapan Hidup DKI Jakarta juga meningkat. Tahun 2019 72,79 tahun, dan tahun ini mencapai 72,91 tahun. Begitu pula pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah juga meningkat.

“Harapan Lama Sekolah mencapai 12,98 tahun. Sebelumnya 12,97 tahun. Rata-rata Lama Sekolah mencapai 11,13 tahun, meningkat cukup tinggi dibandingkan tahun 2019 yaitu 11,06 tahun,” imbuhnya.

Bukan hanya di tiga dimensi itu, pada dimensi ekonomi, Anies mengklaim tingkat kemiskinan DKI Jakarta merupakan yang paling rendah secara nasional. Dia mengatakan, jumlah penduduk miskin di Jakarta jauh lebih rendah daripada persentase nasional yang berada di angka 10,19 persen.

Padahal, dalam kesempatan itu dia juga menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Jakarta bertambah. Pada September 2019 sebesar 3,42 persen atau sejumlah 362.300 jiwa. Pada September 2020 menjadi 4,69 persen atau 496.840 jiwa.

“Pandemi Covid-19 menjadi faktor penyebab kenaikan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota tapi jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tersebut merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia,” kata Anies.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>