POLITIK
Romahurmuziy Desak Mardiono Bertobat dan Minta Maaf atas Kegagalan Partai di Pemilu 2024

AKTUALITAS.ID – Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Romahurmuziy, mendesak Plt Ketua Umum PPP, M Mardiono, untuk bertobat dan meminta maaf setelah partainya gagal lolos ambang batas parlemen dalam Pemilu 2024. Menurut Rommy, kegagalan ini merupakan bukti ketidakmampuan pengurus PPP dalam menjaga eksistensi partai di Senayan.
“Plt Ketua Umum dan seluruh jajaran pengurus PPP harus melakukan taubatan nasuha. Mereka harus dengan ksatria mengakui kegagalannya dan meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader PPP,” kata Romahurmuziy dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (13/12/2024).
PPP mengalami kegagalan besar dalam Pemilu 2024, hanya memperoleh 3,87 persen suara atau 5,8 juta suara, yang tidak mencukupi ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah PPP tidak berhasil lolos ke DPR.
Rommy juga menilai bahwa Plt Ketum PPP Mardiono adalah yang menjabat paling lama dalam sejarah partai ini, sebuah kondisi yang menurutnya tidak sehat bagi kelangsungan PPP. “Plt Ketum PPP kali ini adalah yang Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat,” ungkapnya.
Sebagai langkah tindak lanjut, PPP akan melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dari Jumat (13/12/2024) hingga Minggu (15/12/2024) untuk mengevaluasi kinerja partai dan pengurus dalam Pemilu 2024. Mukernas ini menjadi forum untuk menggali akar masalah dan merumuskan langkah ke depan.
Romahurmuziy juga mengungkapkan bahwa pimpinan Majelis PPP telah menyurati Mardiono pada Oktober 2024 untuk segera menggelar Muktamar, yang bertujuan untuk memilih ketua umum baru. Namun, surat tersebut hingga kini belum mendapatkan respons dari Mardiono.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa juga menyampaikan pandangannya bahwa Mardiono harus bertanggung jawab atas kegagalan partai lolos ke DPR. “Pimpinanlah yang bertanggung jawab, kan?” ujarnya.
Dengan hasil Pemilu 2024 yang tidak lolos ambang batas parlemen, PPP dipastikan gagal menembus Senayan untuk pertama kalinya. Gagalnya PPP juga diperburuk dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan sengketa yang diajukan oleh partai tersebut. (Damar Ramadhan)
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO: Kapolri Pimpin Sertijab Pejabat Polri, Tunjuk Irjen Herry Heryawan Jadi Kapolda Riau
-
JABODETABEK14/03/2025
Cepat Tanggap! Polisi Amankan Duo Jambret yang Bikin Resah Warga Bogor
-
EKBIS14/03/2025
Mentan Masih Temukan Kecurangan Takaran Minyakita oleh 7 Perusahaan di Surabaya
-
NASIONAL14/03/2025
KPK Telusuri Jejak Korupsi Bank BJB: Ridwan Kamil Bakal Diperiksa
-
EKBIS14/03/2025
Serapan Gabah Bulog Tertinggi Selama 5 Tahun dan Siap Hadapi Panen Raya 2025
-
NASIONAL14/03/2025
Ahok ‘Kaget’: Kejagung Punya Data Lebih Banyak Soal Korupsi Pertamina
-
RAGAM14/03/2025
BCL Tersentuh Saat Isi Suara Film Animasi “Jumbo”: Pesannya Begitu Mendalam
-
JABODETABEK14/03/2025
Jakarta Bebas Banjir? Normalisasi Ciliwung Targetkan Pengurangan Risiko Banjir 40 Persen