Infeksi Corona Melonjak, Filipina Putuskan Tetap Cabut Lockdown Manila


Ilustrasi lOckdwon, SHUTTERSTOCK/P.Khamgula

Pemerintah Filipina memutuskan untuk tetap mencabut aturan penutupan wilayah (lockdown) ibu kota Filipina mulai Senin (1/6) kendati kasus infeksi virus corona melonjak.

Data statistik Worldometers mencatat Filipina memiliki 18.638 kasus corona dengan 960 korban jiwa. Kasus corona di Filipina mengalami lonjakan sekitar 30 persen dalam sepekan terakhir setelah laboratorium meningkatkan kapasitas pengetesan virus corona.

Sejumlah ahli meragukan laporan kasus positif dan menyebut angkanya bisa jauh jauh lebih besar lantaran pengetesan virus masih terbatas.

Keputusan pencabutan lockdown disambut oleh warga. Jalan-jalan di kota Manila macet dan angkutan umum kembali mengangkut penumpang setelah dikarantina selama hampir tiga bulan.

Tak hanya itu, sejumlah sektor bisnis mulai dibuka kembali. Pembukaan sektor bisnis dilakukan untuk menghidupkan kembali sektor perekonomian negara. Hanya saja sekolah, restoran, dan bar tetap ditutup untuk umum.

“Virus ini menakutkan, tetapi Anda bisa mati karena virus atau karena kelaparan,” ujar seorang penjual makanan, Himmer Gaston.

Lockdown merugikan jutaan pekerja yang telah kehilangan pekerjaan. Pemerintah memperkirakan ratusan ribu pekerja migran Filipina kehilangan pekerjaan lantaran lockdown di seluruh dunia.

Warga mengkhawatirkan penularan virus di kendaraan umum lantaran penumpang sulit menjaga jarak (social distancing). Bus umum dan kereta dijejali penumpang ketika mulai beroperasi hari ini, Senin (1/6).

Filipina memberlakukan kebijakan lockdown berbeda di tiap kota. Lockdown paling ketat dan terlama diberlakukan di Manila, pusat infeksi virus di sana.

Manila mulai lockdown pada pertengahan Maret, warga dilarang keluar rumah dan hanya boleh memesan makanan untuk dibawa pulang.

Perdana Menteri Rodrigo Duterte mengumumkan untuk melonggarkan lockdown secara bertahap dalam beberapa pekan terakhir. Manila mulai membolehkan warga keluar rumah dalam dua pekan terakhir.

Kendati demikian, pemerintah memastikan akan tetap menutup sekolah dan belum memperbolehkan aktivitas belajar di kelas. Duterte mengatakan risiko terlalu besar jika mengizinkan pelajar kembali ke sekolah sebelum vaksin virus corona.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>