Connect with us

OASE

Haji Dilaksanakan 4–5 Hari, Tapi Kenapa Jemaah Bisa 30 Hari di Tanah Suci? Ini Penjelasan dan Urutannya

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Ibadah haji. (IST)

AKTUALITAS.ID – Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang memiliki keistimewaan tersendiri. Tidak seperti salat atau zakat yang dilakukan rutin, haji hanya wajib sekali seumur hidup dan itu pun hanya bagi yang mampu secara fisik dan finansial. Lalu, berapa lama sebenarnya waktu pelaksanaan ibadah haji?

Secara ritual, ibadah haji berlangsung selama 4 hingga 5 hari, dimulai pada 8 Zulhijah hingga 12 atau 13 Zulhijah. Namun, total masa operasional perjalanan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi bisa mencapai 30 hari, bahkan maksimal hingga 42 hari. Hal ini mencakup waktu keberangkatan, masa tunggu di Makkah dan Madinah, serta proses kepulangan.

Rangkaian Ibadah Haji dan Tanggal Pelaksanaannya
Berikut urutan pelaksanaan ibadah haji berdasarkan tanggal dalam kalender Islam:

8 Zulhijah: Jemaah memulai ihram dan niat haji, lalu bermalam di Mina.

9 Zulhijah: Hari paling utama dalam haji, yaitu wukuf di Arafah.

10 Zulhijah: Hari Idul Adha; dilakukan prosesi melempar jumrah aqabah di Mina dan penyembelihan hewan kurban.

11–13 Zulhijah: Jemaah melakukan lempar jumrah ula, wustho, dan aqabah setiap hari di Mina.

Sebagai catatan, sebagian jemaah menyelesaikan ibadah pada 12 Zulhijah (Nafar Awal) dan langsung kembali ke Makkah, sementara yang lainnya memilih menyempurnakan ibadah hingga 13 Zulhijah (Nafar Tsani).

Rukun Haji yang Wajib Dipenuhi

Sama seperti ibadah wajib lainnya, haji memiliki rukun yang tidak boleh ditinggalkan. Rukun haji terdiri dari:

1 – Ihram – Niat memulai ibadah haji.

2- Wukuf di Arafah – Inti ibadah haji, dilaksanakan pada 9 Zulhijah.

3 – Thawaf Ifadhah – Mengelilingi Ka’bah setelah kembali dari Arafah.

4 – Sa’i – Berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah.

5 – Tahallul – Mencukur atau memotong rambut sebagai simbol penyucian.

6 – Tertib – Melaksanakan rukun secara berurutan.

7 – Jika salah satu rukun ini tidak dilakukan, haji bisa dinyatakan tidak sah.

Mengapa Jemaah Bisa Lama di Tanah Suci?
Meskipun inti ibadahnya hanya berlangsung beberapa hari, durasi 30 hari atau lebih di Tanah Suci digunakan untuk proses adaptasi, manasik (pemantapan ibadah), dan rotasi pergerakan jemaah sesuai kloter. Kementerian Agama RI membagi waktu keberangkatan jemaah dalam dua gelombang, masing-masing sekitar 15 hari, untuk memastikan logistik dan pelayanan berjalan optimal.

Pesan Spiritual dan Ketaatan
Ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual dan ketaatan total kepada Allah Swt. Seperti yang difirmankan dalam QS. Ali Imran ayat 97, haji merupakan kewajiban bagi mereka yang mampu, dan menolaknya berarti mengingkari perintah Allah yang Maha Kaya.

Haji adalah momen penyucian diri yang luar biasa. Memahaminya tidak hanya soal waktu dan urutan, tapi juga niat, kesiapan, dan keikhlasan hati. (Mun)

TRENDING